Saturday, September 28, 2013

#3 Intermezzo (Eps. Makassar)

Marah-marah itu tidak baik. Apalagi di socmed. Percaya tidak kalau apa yang kau tulis dan apa yang kau baca di timeline twitter (Kenapa twitter? Karena basicnya, twitter ini lebih praktis dan lebih sering muncul update dibandingkan dengan facebook. Lebih banyak orang disana. Mungkin karena sudah banyak orang yang lebih pilih twitter.) ,bisa mempengaruhi pribadi dan repetation dalam hidup si usernya? Kalau bacanya suka yang ramalan-ramalan, secara tidak sadar akan cenderung untuk seperti yang tertulis, lalu percaya. Kalau bacanya suka yang lucu becanda, lama kelamaan jadi pribadi yang suka melawak. Kalau bacanya suka yang galau (yah seperti akun-akun galau itu, tidak tahu mereka sebenarnya punya kehidupan atau tidak. Suka menulis yang galau terus. Yang ada bikin orang yang baca tambah galau. Galaunya salah lagi, galau karena gebetan atau pacar. Prett lah), jadi ikutan galau juga, bisa galau karena pacar, galau karena mantan, masa lalu, sekali lagi, prett lah. Memang ada juga orang pecandu socmed yang memegang prinsip "tidak semua yang kamu baca adalah aku, dan tidak semua yang aku tulis adalah kamu", tapi tidak sedikit juga yang update tulis status itu spontan, keluar begitu saja dari orang itu, apa adanya. Kalau seperti ini, membaca orang bisa jadi sangat mudah dengan bantuan socmed. Jadi, hati-hati dengan socmed. Jangan terlalu umbar perasaanmu disana. Setiap detik orang membuka twitter dan facebook. Karena orang bisa saja menilai dan membicarakan kita sembarangan. Benar bisa jadi ghibah, salah bisa jadi fitnah. Anggap saja ini sebuah pesan pengingat dari seseorang yang juga tidak sempurna, tidak bermaksud menggurui, pilihan tetap ada pada kalian.

#2 Intermezzo (Eps. Jakarta)

Disney Channel masih saja menayangkan kartun. Padahal sekarang sudah jam 22.27. Anak kecil mana yang masih bisa  nonton jam begini? Kecuali remaja yang desperate karena mencari tontonan TV yang bagus malam ini, padahal acaranya begitu-begitu saja, Disney Channel jadi pelarian bagus malam ini. Siapa tahu saya bisa mimpi yang warna-warni. Dikelilingi animasi-animasi. Ah, benar-benar putus asa sekali dengan acara TV negara sendiri.

Hari yang absurd, (aneh, saya suka sekali pakai kata absurd. Mungkin karena semua terasa menggelikan di mata saya. Menggelikan dan "menggelikan". Beda. Dan saya mempunyai dua persepsi itu di semua hal). Dimulai dengan siang yang panjang. Berkutat dengan kemacetan ibukota. Membuat saya cukup bersyukur dengan kemacetan di Makassar. Entah apa yang membuatnya beda, padahal sama-sama terjebak di tengah jalan beserta ribuan kendaraan lain, panas, cuma yang membedakan adalah jalan tol di makassar tidak pernah macet. Itu saja. Tapi, lain kali saja kita bahas tentang macet. Terlalu banyak hal-hal yang sebenarnya paling basic, yang menjadi akar masalahnya, yang harus dicerna dulu lalu ke penyelesaiannya. Terlalu panjang.

Friday, September 27, 2013

#1 Intermezzo (Eps. Jakarta)

Suasana bandara mulai lengang. Belasan orang yang menunggu di depan pintu kedatangan berkurang sedikit demi sedikit. Terlihat 1-2 orang yang memutuskan untuk tidak beranjak meninggalkan selangkahpun ruangan Kedatangan ini. Entah apa yang mereka tunggu disini. Entahlah mungkin sama saja seperti saya, menunggu seseorang, bisa saja keluarga, teman, atau kerabat, menjemputnya.

Para pencari penumpang taksi juga masih saja berseliweran di ruangan ini. Menunggu para pendatang lain dari jadwal penerbangan lainnya pula. Puluhan koper serta barang-barang lainnya, kebanyakan kardus lengkap dengan tali rafia yang mengikatnya, keluar dari, entah apa ya namanya, semacam eskalator (mungkin), haha tidak ada yang lebih lucu selain menertawakan pikiran bodoh kita sendiri. Barang-barang keluar teratur, satu persatu diangkut oleh si empunya, lalu diangkut dengan kereta dorong khusus barang (entah apa lagi namanya, haha).

Beberapa orang juga memutuskan untuk menjinjing, mendorong kopernya yang beroda, lalu ada juga yang memunggungi tas ranselnya. Bahkan ada beberapa penumpang yang melakukan ketiga-tiganya.

Tuesday, September 24, 2013

Tentang Istihadhah

Apakah para muslimah tahu apa itu #Istihadhah?

#Istihadhah adalah darah penyakit yang keluar terus-menerus dan mengalir bukan pada waktunya. #Istihadhah ini tidak sama dengan darah haid.

Mungkin ada yg beranggapan kalau seorang perempuan yg mengalami #Istihadhah tidak boleh melaksanakan sholat dan puasa, sama seperti yg haid. Padahal hukum perempuan yang mengalami #Istihadhah dan yang mengalami haid itu BERBEDA
Darah menstruasi adalah merupakan darah yang telah rusak, adapun darah #Istihadhah adalah darah biasa. Jangka waktu haid telah dikenal, sebelum istihadhah. Jangka waktu yg telah dikenal itu dianggap masa haid, selebihnya sebagai #Istihadhah

Ini berdasarkan hadis Ummu Salamah:

Friday, September 20, 2013

Balada Cinta Dalam Diam

Wahai kau..
Tahukah bahwa rindu sudah memilihmu?
Sulit aku menahannya, menyimpannya rapat-rapat agar ia tidak keluar sia-sia.
Agar lisan ini bahkan tidak bisa menerjemahkannya menjadi kata yang bisa kau dengar.
Menjadi pernyataan yang bisa kau ketahui.
Ketika rindu datang lagi, kubiarkan dia dan dirimu menjadi air mata di ujung sajadahku.

Wahai kau..
Tahukah bahwa hati memilihmu?
Jatuh bangun aku untuk tidak membiarkannya berangan-angan.
Untuk tidak mengharapkanmu bayanganmu tetap ada didalam sana.
Ketika bayangmu datang,setengah mati pula hati ini terus menyebutNya.
Ketika bayangmu datang, kubiarkan ia menjelma menjadi sebait doa yang terapal di heningnya sepertiga malam

Wahai kau..
Sulit sekali merasakan apa yang orang-orang bilang cinta dalam diam ini.
Inginnya kaki ini terus menujumu
Kuat sekali rasanya keinginan hati ini untuk membuatmu tahu semuanya
Maafkan aku yang harus berjalan menjauhimu.
Bukan karena benci, justru karena rasa ini semakin dalam.
Dia tahu.
Dia tahu siapa pemilik rindu.
Hanya kepada Dia kukembalikan lagi semuanya.
Rasa. Rindu. Hati.

Ketika Seorang Muslimah Jatuh Cinta...

"Assalamualaikum, saudariku. Langsung saja, saya ingin menanyakan sesuatu. Sangat sederhana. Ketika seorang muslimah jatuh cinta, apa yang dia harus lakukan? Sedangkan ia tahu, cinta dengan cara yang Allah tidak suka, bukan jalannya. Misalnya pacaran, teman tapi mesra, atau apapun itu yang bisa mengundang syahwat, kesempatan berkhalwat dengan lawan jenis. Mohon bantu saya menjawab pertanyaan ini. Jazakillah khairan katsiran yaa ukhti" 

Ini adalah salah satu DM (dengan edit seperlunya) yang ditujukan pada akun twitter anonim milik saya sendiri. Mungkin dia salah satu follower saya, dan tergerak hatinya untuk curhat setelah membaca tweet-tweet saya selama beberapa hari ini. Yang memang tema bahasannya tidak jauh dengan topik jatuh cinta. Walaupun saya bukan ahlinya, tidak bermaksud menggurui, tapi dengan pengalaman dan ilmu yang saya tahu, saya akan coba jabarkan jawabannya.

Hmm..berbicara mengenai jatuh cinta, mengenai perasaan sebenarnya sangat sederhana. Penyelesaiannya tidak panjang lebar layaknya sebuah cerpen atau novel romantis yang tebalnya sampai berratus halaman karena muncul banyak konflik didalam plotnya. Sebagai seorang muslim/muslimah, jatuh cinta juga tidak boleh ditanggapi jauh dari koridor Islam. Dalam Islam, solusi untuk seseorang yang jatuh cinta hanya ada dua: Menikah atau Mencintai Dalam Diam.

Begini, Islam sudah menetapkan 2 pilihan tadi yaitu Menikah atau Mencintai Dalam Diam. Untuk para muslim dan muslimah yang memang sudah siap menikah, tentu perkara jatuh cinta ini sangat mudah. Mereka bisa menikah ketika hatinya yakin dengan calonnya. Tapi, yaah namanya juga cinta, datangnya tidak bisa ditebak kapan dan kepada siapa ia tertaut, tanpa plih manusia, ia bisa saja datang kepada 2 manusia yang belum siap menikah. Bagaimana dengan mereka yang tiba-tiba jatuh cinta tapi belum siap menikah? Satu-satunya solusinya adalah Mencintai Dalam Diam.

Ketika seorang muslimah jatuh cinta..

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....