Tuesday, December 31, 2013

Ya Allah, Sayangi Orang Tua Kami..

Ruangan ini terasa lengang oleh suara manusia. Hanya gemuruh AC yang terdengar. Bunyi jemari-jemari mereka beradu diatas keyboard juga ikut menimpali. Hanya seorang bapak tua yang terlihat mondar-mandir diruangan ini. Sibuk mengumpulkan tempat sampah yang sudah penuh lagi dengan sampah. Kebanyakan sampah kertas. Keriput usiannya jauh mendominasi wajahnya. Wajar saja, umurnya mungkin sudah 60-70 tahun. Satu-satunya petugas cleaning service kantor ini yang paling tua. Setiap hari hanya mondar-mandir dari satu ruangan ke ruangan lain, mengumpulkan sampah. Caranya berjalan sudah terlihat lunglai, berbeda dengan petugas lainnya yang rata-rata masih muda dan lincah. Dia selalu menyapa orang-orang terlebih dahulu. Setiap pagi. Tanpa senyum, hanya dengan raut wajah yang..entah kenapa. 

Saya merasa ia sedang kesepian. Saya tidak tahu apakah dia punya keluarga disini, punya anak dan istri, atau dimana kampung halamannya atau apakah ia memang domisili disini atau tidak. Kadang ingin saya tanyakan tapi saya takut itu akan mengganggunya atau bagaimana. Asumsi saya kalau dia kesepian juga terlihat di gelagatnya ketika berbicara. Menunduk dan berbicara agak ragu-ragu. Sepertinya selalu ingin cerita banyak tapi dia juga berusaha menahan diri. Entahlah. Mungkin karena ia tidak enak dengan dirinya, merasa mengganggu orang-orang yang sedang kerja disini padahal boleh jadi mereka sama sekali tidak merasa terganggu. 

Seharusnya bapak itu, yang umurnya sudah lanjut sudah tidak perlu lagi pergi bekerja seperti ini. Mungkin kalian akan ikut simpati jika melihatnya langsung. Dan bapak ini tidak sendiri, banyak sekali diluar sana para orang berusia lanjut masih bekerja. Entah karena atas nama tanggung jawab atau bukan. All the questions that appear in my head is, kemana anak-anaknya? I don't know, if he might be have one or not. Tapi, seriously, kemana anak-anaknya? Dimana keluarganya? Saya hanya bisa bertanya sendiri tanpa berani bisa menanyakannya langsung. Rasanya pilu sekali kalau melihat orang tua yang sendiri, atau tidak diperhatikan. Semoga Allah memberkahi bapak ini, orangtua ku dan juga untuk semua para orang tua..

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara, mendidikku sewaktu aku kecil.”


Aamiin..

Sunday, December 22, 2013

Mengapa Wanita Menjadi Penghuni Neraka?

Salah satu hadis dari Abdullah ibn Umar r.a, bahwasanya Rasulullah bersabda, "Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian, perbanyaklah memohon ampunan, sesungguhnya aku melihat sebagian besar kalian penghuni neraka". Seorang wanita diantara mereka bertanya,"Wahai Rasulullah, mengapa sebagian besar kami penghuni neraka?" Beliau menjawab,"Sebab kalian banyak melaknat dan kufur terhadap suami. Aku melihat orang yang lemah akal dan agamanya diantara kalia lebih banyak daripada yang memiliki hati nurani." Ia bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan lemah akal dan agamanya itu?" Beliau menjawab,"Yang dimaksud dengan lemah akal adalah kesaksian dua orang wanita sama dengan kesaksian seorang lelaki. Dan tidur pada malam hari tanpa melaksanakan shalat, tidak puasa pada bulan Ramadhan, inilah yang dimaksud dengan lemah agamanya" (HR. Muslim)

Ibn Arabi Al-Maliki berpendapat bahwa yang menyebabkan wanita menjadi penghuni neraka paling besar adalah:

Bidadari-Bidadari Surga Yang Disegerakan

Wanita Shalihah: Pesona Di atas Pesona

Ia mutiara terindah dunia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya, Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga, Terindah dari yang ada


(Hanan)

Ya, bidadari surga yang Allah segerakan berikutnya adalah wanita shalihah. Konteks tulisan ini sama sekali bukan tentang fisik. Kita hanya akan membahas hal-hal substansial yang bernama kesalehan. Untuk itu, cukuplah dialog penuh ‘ibrah antara Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang didokumentasikan oleh Imam Ath-Thabrani sebagai pecut penyemangat, pengobar ruh kesalehan.

Bila Engkau Cantik, Biarlah Itu Karena Hijab..

Selamanya takkan ada lagi wanita sesempurna 
Asiyah atau Maryam binti Imran
Namun dunia akan selalu mengenal wanita 
yang meniti jalan yang sama dalam ketaatan 

Tiada lagi wanita yang bapaknya nabi, pamannya nabi, 
dan bersuamikan nabi sebagaimana Shafiyyah
Namun tak habis dunia merindu wanita cerdik cendekia 
yang karena akalnya ia berharga

Sampai ujung waktu akan sangat sulit menandingi 
cantik jelita paras 'Aisyah yang kemerah-merahan
namun sampai dunia berakhir akan banyak yang mencoba merebut cinta 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dengan taati perintahnya dalam kenakan hijab

Hanya akan ada satu Khadijah yang dikenal setia
namun dunia penuh dengan wanita yang mengaguminya 
dan kepada surga mereka bersedia

Bila engkau cantik, biarlah itu karena hijab
Bila engkau mulia, itu karena engkau menjaga yang wajib

Bila engkau mulia, biarlah itu karena ketaatan 
Bila Allah berkenan, mudah-mudahan engkau dianugerahi kehormatan



(Dikutip dari buku "Yuk Berhijab!" oleh Ust. Felix Siauw)

Tuesday, December 17, 2013

Hujan Sore Ini

Jas hujan gombrang berwarna merah marun siap menutupi semua tubuhku. Saya siap pulang dan menerobos hujan sore ini. Seharian ini hujan terus. Lumayan deras, lumayan bikin basah kalau tidak pakai jas hujan, apalagi payung walaupun angin tidak bertiup kencang hari ini. Ini bulan desember, wajar saja kalau Indonesia sudah mulai masuk musim hujan. Salah satu yang saya syukuri juga. Saya penikmat hujan.

Monday, December 16, 2013

Titik Balik

Adakah yang punya masa-masa kelam dalam kehidupan lalunya? Jawabannya, ada. Semua orang, malah. Setiap orang pasti punya masa-masa pahit, barang cuma sedetik. Rasanya ingin sekali menghilangkan bagian episode itu dari ingatan kita. Ingin sekali rasanya menghilangkan bekas irisannya dalam hati kita kala mengingat itu semua. Air mata boleh kering, tapi hati yang menangis bisa jadi selamanya. Karena memang masa lalu itu bukan untuk dilupakan. Tapi, untuk disyukuri sebagai bagian dari skenario hidup kita. Tidak menerima masa lalu, sama saja tidak menerima hidup itu sendiri.

Punya masa-masa kelam, setiap orang juga punya masa titik baliknya sendiri. Berbalik arah. Merubah jalurnya. Lalu, bergerak lagi. Move on bukan berarti harus bergerak maju, tapi bisa saja merubah jalurnya.

Tips Mengantri

Ada yang tidak pernah mengantri? Pasti pernah dong ya. Selalu malah. Buat orang yang sabar banget, pasti mengantri ini tidak menjadi masalah besar. Sekalipun itu antriannya sudah kayak ular-naga-panjangnya-bukan-kepalang, tetap saja sabar buat menunggu. Tapi, gimana kalau dengan orangnya gak sabaran, apalagi kalau situasi dan kondisi yang mengharuskan dia untuk terburu-buru dan gak bisa menunggu lama-lama diantrean. Kali ini, gue mau kasih tips jitu ala gue biar lo mengantrinya gak lama-lama banget gitu. Biar mukanya gak manyun aja sih pas mengantri, jelek tau.

Sunday, December 15, 2013

Menulis

Menulis itu selalu abadi. Kau tahu? Banyak orang punya sesuatu yang ingin dikatakan tapi tidak tahu harus mulai darimana. Tidak tahu harus dikatakan kapan. Sekarang? Besok? Nanti? Tapi, yang ada memang selalu tidak pernah benar-benar dikatakan. Seperti dikatakan tapi kadang ada saja yang terlewat dari kita. Jadinya malah apa yang kita sampaikan tidak sepenuhnya tersampaikan. Mau diulangi yah tetap saja akan ada yang miss dari apa yang dikatakan sebelumnya. Karena lisan itu tidak berbekas. Bisa hilang begitu saja dan tidak abadi. Beberapa kasus spesial, ketika lisan buruk yang keluar, efeknya bisa selamanya. Dan tidak bisa dihapus begitu saja. Melekat. 

#SajakPendek : Seorang Anak

Lihat kelopak mata mereka yang mungil
Dengar suara tawa mereka yang renyah
Rasakan kedua telapak kakinya yang kecil
Menapak diatas pasir..
Mereka..
Kufikir selalu ada pesan Tuhan disana.

This pic was taken by me in Kuta Beach on May 2013. He's so cute :')

#SajakPendek : Denganmu

Banyak cerita kutulis
Banyak sajak kutata
Tak satupun denganmu berdua
Tapi harus berharap apa
Siapa kau, masih rahasiaNya

Sunday, December 8, 2013

#SajakPendek : Punggung

Hanya punggungmu disana
Coba ku gapai, selalu gagal.
Lagi-lagi hanya punggungmu
Sulitkah untuk kau berbalik?


Saturday, December 7, 2013

Desember Versi Sendiri

Bangun-bangun sudah desember lagi. Tidak terasa. Yah memang akan selalu begitu sih, waktu selalu tidak terasa berjalan, tahu-tahu sudah akhir tahun lagi. Desember..hmm let see what we've got in December.

#SajakPendek: Mendung

Mendung.
Karena hujan malu kepada bumi
Seperti rindu yang malu-malu dalam menanti
Seperti hati yang pelan-pelan ikhlas




Wednesday, December 4, 2013

Ini Visiku, Apa Visimu?

Satu lagi tulisan dari sebuah blog yang jleb banget. Gara-gara tulisannya tentang tentang visi hidupnya di dunia dan akhirat, bikin saya sadar. Apa visi hidup gue di dunia dan akhirat? (ini gapapa ya pake lo-gue, gak, bukan mau ngajak ribut. Bukan mau belagu kok. Hehe)



Hmm..pertanyaan yang lumrah tapi tidak semua orang bisa dapat jawabannya begitu saja. Kalau difikir-fikir lagi, pasti ada banyak sekali hal yang pengen banget kita lakukan dalam hidup. Buat diri sendiri, buat orang tua, buat sesama manusia, yang semuanya itu dilakukan karena satu, Allah. Karena itu bikin semuanya jadi sederhana dan terarah. Gak ngelibet macem-macem.

Sunday, December 1, 2013

December Wish

December's coming. And everyone makes their own wishes. December Wish. Entah tradisi darimana orang-orang selalu buat harapan tiap awal bulan. Timeline twitter, facebook saya penuh dengan orang-orang yang "berdoa" untuk harapan-harapan dibulan ini. Entah juga ini hanya sekedar update status biasa atau memang bener-bener berdoa untuk awal bulan dan hari-hari selanjutnya. Tapi, dizaman sekarang siapa sih yang gak bisa baca orang lewat social media. Berkat social media, apa sih yang gak transparan. Lagi ngapain, sama siapa bahkan doa orang lain saja kita bisa tahu. Coba cek disini deh. Gak cuma bulan ini aja, tapi tiap bulan sepanjang tahun. January Wish. February Wish. Dan seterusnya. Selalu saja begitu.

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....