Saturday, January 18, 2014

Jodoh, Pilihan atau Takdir?

Pertama-tama, saya mau berikan apresiasi tinggi untuk buku "Nikah Muda, Siapa Takut?" karya bang Ahmad Rifai Rif'an. Sekilas judulnya sok, plus berani banget ya, menantang para pembaca untuk melihat isinya. Saya sendiri waktu lihat nih buku pertama kali di toko buku, malah jadi tertantang membeli dan membaca buku ini. Seberani apa sih penulis mengungkap hal tentang nikah muda? Mengapa harus nikah muda? Dan ternyata isinya sangat bagus. Buku ini berhasil ditulis dengan ulasan sederhana tanpa menggeser ilmu yang terkandung didalamnya. Sangat cocok untuk mewakili isi fikiran mereka yang mengidamkan menikah di usia muda. Sangat recommended juga untuk mereka yang masih ragu dan bingung persiapan apa saja ketika mau menikah muda. Dan teramat sangat bagus untuk mengompori kita yang masih belum menikah. Hehe..

Salah satu topik bahasan dalam buku adalah "Jodoh, pilihan atau takdir?". Pertanyaan ini memang seringkali muncul dikepala kita. Sebenarnya, jodoh itu pilihan atau takdir? Jodoh itu ditunggu atau diusahakan? 


Nah, mungkin ada sebagian yang bilang itu takdir. Jodoh itu tidak kemana, pasti akan ketemu juga. Ada juga yang bilang, jodoh itu diusahakan, Tuhan yang menyetujui. Jodoh itu dijemput. Untuk kutipan kedua, pasti sudah tidak familiar lagi. Yup, ini salah satu kutipan Mario Teguh dalam salah satu sesinya di televisi. Saya ingat bagian ini. Tapi, kedua kutipan ini bisa saja benar tapi juga tidak begitu salah. Bingung? ^^

Untuk membahas ini, perlu dipahami dulu sebuah konsep bahwa semua yang terjadi dimuka bumi ini adalah takdir. Tidak ada suatu kebetulan. Termasuk jodoh. Jodoh seseorang, Allah sudah tentukan itu sejak lahir kedunia. Akan datang disaat yang tepat, pasti akan ketemu, dan tidak mungkin tertukar dengan jodoh orang lain. Jodoh adalah takdir Allah, tetapi bukan berarti kita harus malah berleha-leha, hanya hidup apa adanya tanpa ada usaha apapun. Allah sudah menentukan siapa orangnya dan siapa namanya tertulis dalam Lauhul Mahfudz, tapi mengenai kualitas jodoh itu sendiri dan bentuk ikhtiarnya seperti apa, kita tetap memegang kendali. Mau mencari sang jodoh lewat pacaran, HTS, TTM, atau pakai cara sesuai syariat islam Ta'aruf-Khitbah-Nikah, kita tetap punya kuasa untuk memilih mau berikhtiar dijalan yang mana. Itu sebabnya Allah tidak perintahkan kita untuk berdiam diri sambil menunggu dia datang lalu memilih dan dipilih. Tapi, berusaha sebaik-baik dan sebenar-benarnya.

Seperti yang kita tahu, jodoh adalah cerminan diri kita. Siapakah kita akan membentuk siapakah jodoh kita. Tuntunan dasar untuk mencari jodoh itu sendiri adalah wanita baik akan disandingkan dengan pria baik. Pria baik akan disandingkan dengan wanita baik. maka, bisa disimpulkan bahwa kalau mau jodoh baik, diri kita harus baik juga. Bagaimana caranya? Perbaiki diri. Isi hari-hari dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat saja. Perbaiki hubungan kita sama Allah dulu. Perbaiki kualitas diri. Menjemputnya dengan ketaatan. Dan entah dia dibelahan bumi mana, jodohmu juga sedang berusaha memperbaiki diri juga. Berusaha menjemputmu dengan ketaatan pula. Maka, insya Allah, ketika masa dimana Dia sudah mengkehendaki kamu dan jodohmu sudah siap, maka digerakkanlah hatimu masing-masing lalu terjadilah pertemuan itu dengannya. Wallahu a'lam bish-shawab..

1 comment:

  1. Jodoh itu kalau menurut aku adalah perpaduan antara pilihan dan takdir. Kita bisa memilih diantara berbagai pilihan yang tuhan sediakan (takdirkan).

    ReplyDelete

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....