Monday, June 30, 2014

Note For Someone

It's been a month.
And i still can't figure it out why this could happened.
It is fine.
Glad to know what we are right now.
In the very first beginning, i know this won't be easy as i thought.
I am too afraid for letting myself go for a new beginning
And there're too many things that you didn't know, could be problems someday.
But, now i am ready fighting for it, as long as i can.
As long as we both want it.

(Just typing some words. Sorry, I just can't help myself to not write something tonight)

Indomie Selera Kita

Gue bakal kangen banget momen kayak gini, hari ini bareng Adit. Adik gue. Benar apa kata orang, bahagia itu sederhana. Dan buat gue malam ini, bahagia ketika gue kembali bisa melakukan aktivitas kesukaan gue bareng Adit. Masak indomie di dapur sambil ngobrol. Hahaha..

Biasa banget kan? Tapi, buat gue justru ini yang kadang bikin kita dekat di rumah. Secara ya, kalau sehari-hari gue sama dia sama-sama sibuk. Dia sekolah, gue kerja. Dua-duanya pergi bareng pas pagi banget, pulangnya sendiri-sendiri. Dia pulangnya sore, gue malam. Sampai rumah paling say hello bentar, trus kita di kamar masing-masing istirahat. Weekend, dia paling..yaa tidur. 

Renungan Hari ke-3: Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku.

Kepada Yang Terhormat
Saudara Fulan

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Saudara Fulan, dengan ini saya beri tahukan kepada Saudara, bahwa saya ditugaskan oleh Allah untuk menjemput roh Anda pada tanggal 8 Syawal tahun ini, sehingga Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi Saudara. Harap dipergunakan sebaik-baiknya. Demikian pemberitahuan dari saya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tertanda,
Malaikat Maut

-Izrail-

Saya merinding waktu baca surat ini dalam bukunya ini. Bayangkan saja kalau Izrail mengirim surat seperti itu ke kita. Pasti dan yakin saja, semangat beribadah langsung menuju puncak tertingginya. Mungkin kita bakal rajin sholat tepat waktu, rajin melaksanakan sholat tahajud, sibuk ber-qiyamullail, tidak mau lagi mengeluh beratnya menjalankan ibadah puasa pada siang hari. Kita akan rajin mengisi waktu dengan berdzikir dan membaca Al-Qur’an. Merenungi ayat-ayat-Nya. Kemudian, kita jadi menginfakkan semua yang bisa kita infakkan. Kita akan mendatangi orang-orang yang sudah kita zalimi, meminta maaf pada mereka dan mengakui segala kesalahan kita pada mereka. Pokoknya, kalau surat ini beneran ada ditangan kita, tidak akan ada lagi waktu sia-sia habis terbuang percuma karena melakukan kegiatan-kegiatan tidak bermanfaat.

Sunday, June 29, 2014

Renungan Hari ke-2: Selamat Datang, Ramadhan.

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka” (HR. Ahmad)

Ada tiga hikmah yang bisa diambil dari sebuah pertanyaan “mengapa Allah masih mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini?”. Pertama, bisa jadi karena kita diberi kesempatan untuk membersihkan tumpukan dosa. Kedua, mungkin karena kita diberi kesempatan untuk menjadikan Ramadhan sebagai momen mempertinggi derajat kita di akhirat kelak. Ketiga, boleh jadi Ramadhan ini justru hanya menjadi kesempatan lain untuk kita terjerumus dalam jurang dosa lebih dalam. Na’udzubillah min dzalik. Tapi, tetaplah optimis bahwa Ramadhan adalah untuk dua kemungkinan pertama tadi. Insya Allah, potensi kemudharatan di Bulan Ramadhan lebih kecil daripada potensi kemaslahatannya.

Ramadhan itu laksana tamu agung yang dikaruniakan Allah untuk seluruh umat muslim. Karena jelas sekali Ramadhan penuh dengan berkah dan kebaikan. Maka, sudah sepantasnya Ramadhan disambut dengan kebahagiaan. Ucapkan tahmid dan syukuri usia karena masih beruntung karena bertemu lagi dengan Ramadhan.

“Seandainya setiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Bulan Ramadhan, maka umatku akan berharap seandainya setahun itu Bulan Ramadhan” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Renungan Hari ke-1: Sudah Siapkah Kamu?

“Layaknya seorang pengelana bijak, sebelum berangkat berkelana ia pasti akan mempersiapkan segala bekal yang diperlukan dalam perjalanannya. Begitu juga dengan seorang muslim, saat ia akan berkelana melintasi Ramadhan, segala bekal harus dipersiapkan dengan baik”

Seharusnya saya menulis ini kemarin, sebelum hari pertama Bulan Ramadhan dimulai. Berhubung ini karena renungan pertama tentang bekal dan notabenenya segala sesuatu yang berhubungan dengan perbekalan adalah hal pertama yang harus disiapkan sebelum menempuh sebuah perjalanan. Tapi, lebih baik terlambat saya tuliskan daripada tidak sama sekali. Hehe..

Berbicara tentang perbekalan untuk menjalani Bulan Ramadhan, apa yang sudah dipersiapkan? Banyak quote bertebaran “Siapkan diri untuk Bulan Ramadhan” tapi nyatanya kita sendiri masih belum tahu kita harus mempersiapkan apa. Lalu, untuk apa kita mempersiapkan bekal ini?

Mari kita bicara tentang tujuannya dahulu. Jelas, untuk berkelana meniti sebuah perjalanan dengan baik, total, lancar serta bebas hambatan, kita butuh persiapan. Termasuk untuk menjalani hari-hari Bulan Ramadhan. Agar hari-hari di Bulan Ramadhan menjadi penuh akan amal, bukan malah menambah dosa. Perjalanan ini bisa menjadi nyaman serta penuh kekhusyukan. Dan akhirnya bisa menjadikan momen Bulan Ramadhan sebagai momen terindah untuk mendekat kepada Allah. Ah membayangkan saja rasanya sudah indah banget, kan? ^^

Apa yang perlu dipersiapkan?

Satu Tulisan, Untuk Satu Hari, Untuk Bulan Ramadhan.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Insya Allah, selama bulan Ramadhan saya bakal menulis satu tulisan renungan untuk satu hari. Referensinya dari buku-buku bacaan sendiri yang isinya semoga bisa bermanfaat untuk dituliskan dan dibagikan kembali. Karena kebetulan saya terinspirasi dengan salah satu buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" karya Ahmad Rifa'i Rif'an. Bukunya bagus dan ringan untuk dibaca. Dan banyak hal penting yang ingin saya bagi dari buku ini. Baik itu sebagai pengingat untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Jadi, mungkin sebagian besar tulisan akan merujuk pada buku itu. Karena temanya juga sesuai dengan Bulan Ramadhan. Tapi, tidak menutup kemungkinan saya juga bakal mengambil rujukan dari buku lain. Pokoknya doain aja deh biar saya istiqomah tetap menulis satu tulisan ini untuk satu hari di Bulan Ramadhan ini ^^


Note For Someone.

Please, do not act, say or behave, something like there's problem between both of us when actually there's not. It is hurt for me who completely didn't understand anything what you are thinking.

Please, if you have something to say, say it out loud in front of me. I am not the one, who can understand what it is in your mind, like God always do. I am sorry if i wasn't that perfect as you wish. Or perfect as anyone else. But as your information, i am just human. Completely imperfect. You are free to choose leaving or staying, if you no longer can't accept my imperfection.

Sorry for being rude and saying this.

MIKA

Saya fikir film Mika ini akan menjadi film yang sangat biasa dan agak membosankan. Jujur saja, itu karena tahu aktrisnya si Velove Vexia. Soalnya, saya tidak pernah lihat bagaimana akting Velove di layar lebar. Apa mungkin karena saya ketinggalan berita atau apa, tapi memang Velove ini baru main di satu judul film layar lebar ini, kan? Please correct me if i am wrong. Harus saya katakan, kalau usaha Velove untuk memerankan Indi, seorang perempuan belia yang masih polos penderita Skoliosis, diperankan cukup baik. Film ini juga tertolong dengan akting ciamik Vino G. Bastian. Saya rasa karena sudah punya jam terbang cukup banyak, main pada beberapa judul film layar lebar, Vino cukup sukses memerankan sebagai penderita HIV-AIDS, Mika, dalam film ini. 

Saturday, June 28, 2014

Kufikir senjaku akan sama.
Jingga bertebar diatas sana .
Bias cahayanya lewat kaca.
Tapi, bersamamu akan membuatnya berbeda.


Wherever you are

I’m telling you
I softly whisper
Tonight tonight
You are my angel

— Aku katakan padamu —
— Aku berbisik pelan —
— Malam ini… malam ini —
— Kau malaikatku —

Aishiteru yo
Futari wa hitotsu ni
Tonight… tonight…
I just say…

— Aku mencintaimu —
— Berdua menjadi satu —
— Malam ini… Malam ini —
— Aku hanya bilang… —

Thursday, June 26, 2014

Kenapa Ya?

Ada 10 pertanyaan yang lagi gue fikirin selama gue..hmm..kurang lebih sudah sejam bengong di mall menunggu bapak sama ibuk. Sebelumnya maaf yaa kalau ada yang tersinggung. Ini benar-benar murni hasil observasi langsung disini. So, here they are..

1. Kenapa kalau cewek lagi ngobrol, pasti ribut banget? | eh gak juga..cowok juga ding.

2. Kenapa kalau cowok lagi ngobrol, suka bilang "bro.." di tiap akhir kalimatnya? "Begini lho, bro..", "mau kemana, bro?", "eh cewek yang itu cantik, bro.." | pusing gak sih dengerin nya?

3. Kenapa donat j.co itu enak banget? Mereka pake resep apa ya sampai orang rela antri kayak ada sembako?

4. Kenapa anak remaja jaman sekarang, masih senang lempar poni? Kalau poni nya ganggu, mas/mbak, jepit aja bisa kaliik. Atau rambutnya disir rapi. Atau sekalian gak usah pake poni juga bisa.

5. Kenapa ya orang yang pacaran lagi jalan berduaan, jalannya pelan trus jalan ditengah lagi? Jalannya dipinggir kek. Rasanya serba salah aja kalau lagi jalan dibelakang mereka ("._.)

6. Kenapa ya cowok suka pake baju kaos berkerah V? Ntar masuk angin lho, mas..

7. Kenapa ya cewek suka pake hotpants ke mall? Ntar masuk.angin lho, mbak..

8. Kenapa ya gue masih (baru saja) lihat ibu-ibu sekitar umur 50an, pake baju yang gak ada lengannya? Ntar masuk angin lho, mbak..eh salah..mbah..*salim*

9. Kenapa ya kita sekarang lebih sering ngobrol dengan gadget daripada dengan manusia? Apa kita sudah sebodoh ini dibajak sama teknologi? *ngaca* *sigh*

10. Kenapa ya belakangan ini gue suka nulis tulisan yang gak jelas gini? Bingung juga sih.

P.s: kalau ada yang mau jawab pertanyaan diatas atau protes mungkin, atau yang mau mengklarifikasi, komen aja tuh dibawah. Tapi, kalau gak bisa, yaudahlah yaa. Mungkin kamu terlalu normal. Maaf lho. Eh atau gue yang..ahsudahlah.

Sunday, June 1, 2014

I don't even know myself at all
I thought I would be happy by now
The more I try to push it
I realize – gotta let go of control

Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
So let it happen

It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing

Every night I try my best to dream
Tomorrow makes it better
Then I wake up to the cold reality
And not a thing is changed

But it will happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen

It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing

It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing

And the salt in my wounds isn't burning anymore than it used to
It's not that I don't feel the pain, it's just I'm not afraid of hurting anymore
And the blood in these veins isn't pumping any less than it ever has
And that's the hope I have, the only thing I know that's keeping me alive

Alive

Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen

Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen

It's just a spark
But it's enough to keep me going
(So if I let go of control now, I can be strong)
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing

It's just a spark
But it's enough to keep me going
(So if I keep my eyes closed, with the blind hope)
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing

(Last Hope - Paramore)

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....