Monday, September 18, 2017

Bulan Ketujuh: First Tooth and Baby Spa

Selamat 7 bulan, nak.

Tulisan ini telat dipos, soalnya baru selesai dan lupa kalau saya belum tulis tulisan untuk Al di bulan ketujuh. Emangnya sampai kapan mau nulis untuk Al? Ya, sampai udah gak bisa nulis lagi. Emangnya materi tulisannya tentang apa? Ya, tentang apa saja. Tentang Al, tentang pikiran-pikiran mama, tentang hal yang baik-baik :)

Momen usia Al yang ke 7 bulan, saya gunakan untuk sejenak bersyukur dengan apapun yang Al bawa ke dunia sejak lahir. Apapun itu. Bersyukur dengan apapun yang terjadi dengan Al. Sakit dan sehat. Baik dan buruk. Semua saya hadapi baik-baik dan resapi dengan perlahan. Bahwa apapun yang Al bawa ke dunia, takdirnya, akan menuntunnya kepada sederetan momen yang turut juga akan membentuk saya dan suami, orang tuanya Al, menjadi pribadi yang lebih baik. Khususnya menjadi orang tua yang baik untuk Al.

Al sudah bisa apa di usia 7 bulan ini?


Saya senang sekali melihat Al kalau lagi main sendiri. Kadang dia ngomong sendiri entah siapa yang dia ajak ngomong. Kadang dia asik dengan aktivitas "melempar-lalu-pungut-lagi" benda disekelilingnya. Atau melakukan "menggigit-semua-benda-kecuali-makanannya". Atau hanya membuka-tutup telapak tangannya sendiri. Malah bertepuk tangan sendiri. Menggemaskan.

Dan jangan lupa dia sudah mulai belajar merangkak. Tapi posisinya masih nungging, kadang posisi push-up karena dia belum bisa menggerakkan tangannya. Kadang dia suka kesal sendiri, kelihatan dari alisnya yang berkerut, bibirnya manyun, trus ngoceh kayak ngomel-ngomel sendiri. Biarkan saja. Dia akan belajar perlahan dengan caranya :))

Gigi pertamanya muncul diusia ini. His first tooth finally appeared. Tanpa rencana, tanpa tanda-tanda. Biasanya bayi tumbuh gigi kan, bayi demam, rewel, dan tidak mau makan. Tapi, Al tidak ada tanda-tanda itu jadi saya juga tidak sadar dengan gigi pertamanya Al. Hahaha.

Awalnya saya agak khawatir, karena sampai awal 7 bulan giginya masih belum tumbuh. Kekhawatiran ini muncul karena saya "nyontek" bayi lain yang tumbuh gigi di usia 6 bulan. Tumbuhnya dua lagi. Huhu, sedih gak sih kalau anak kita malah giginya belum tumbuh sama sekali.
Padahal, saya tidak perlu khawatir lho. Karena rentan tumbuh gigi terjadi di rentan usia 6-12 bulan. Lewat dari 12 bulan masih belum tumbuh gigi juga, baru boleh khawatir. DAN lebih penting lagi, i shouldn't have seen another baby. Bagaimanapun, bayi orang lain bukan bayiku. Tentu mereka berbeda dari segi manapun karena mereka lahir dari rahim yang berbeda dengan ibu yang berbeda pula fisik dan mentalnya. So, i just try to learn how to let my baby grows naturally, normally. Motherhood is not competition.

Bagaimana dengan MPASI nya?

Sejauh ini masih berjalan baik. Belum ada drama yang berarti. Waktu gigi pertamanya tumbuh pun, dia masih mau makan. Pup nya tetap lancar, walaupun makin kesini tekstur pup nya sedikit padat. Mirip bubur atau odol. Lebih dominan padat daripada air. Ditambah warnanya agak hijau. Bukan lagi kekuningan agak gold, kayak beberapa bulan lalu. If any other moms who read this, and find Al's pup is not normal, please remind me.

Setelah browsing lagi, pup bayi yang sudah makan MPASI memang akan berbeda dengan pup nya ketika masih minum ASI saja. Biasanya tekstur pup bayi MPASI memang akan cenderung padat. Mungkin karena Al sudah mulai makan bubur saring sejak 7 bulan, bukan lagi bubur puree. Warna pup nya tidak lagi kekuningan gold lagi, tapi berubah tergantung makanan yang dia konsumsi. Selama pup nya masih teratur, tidak konstipasi, dan tidak keluar bercak darah, sepertinya saya tidak perlu khawatir ya? :))

Apa kabar berat badan Al?

Berat badan Al di bulan ke 7 mencapai 8,0 kg. Dengan drama naik turun 1-2 kali, hanya beberapa ons. Tapi, tidak turun sampai di bawah standar. Padahal kalau diliat dari bulan 1 sampai 6, Al gembil banget lho. Berat badannya naik secara signifikan di rentang bulan itu. Pas mulai bisa bergerak bebas, belajar merangkak, di pangku aja kayaknya Al sudah tidak bisa diam, mulai deh tenaganya banyak terbakar akibatnya banyak berkeringat dan jadi langsing :D

Things to remember..

Jadi di bulan ketujuh ini, saya coba bawa Al ke baby spa. Kayaknya kok saya penasaran banget mau bawa Al kesana, mungkin sekedar dia berenang dan dipijit. Maksudnya biar Al ada relaksasi dikit (relaksasi apaan? Padahal kan dia kerjaannya cuma minum susu doang sama makan).

Sesampainya disana, dari awal saya lihat Al mulai tegang. Kayaknya dia takut lihat mbaknya. Emang sih mbak nya kalau senyum gak enak diliat. Kayak preman disuruh senyum. Jadinya ya emang kelihatan jahat. Saya aja ngeri kok nih orang kayak gini banget ya senyumnya ke anak bayi. Hahaha. Tapi, saya maklumi karena kebayang pasti capeknya seharian senyum terus sambil ngurusin bayi pula yang punya bermacam-macam karakter. Kerjaannya dengan bayi yah memang menuntut ia untuk senyum terus.

Jadi, dia renang sambil pakai pelampung. Bukan yang melingkar leher. Yang modelnya seperti pelampung biasa, melingkar di perut. Tapi ada penahan lagi dibawahnya. Jadi dia terapungnya tetap sambil duduk. Karena pelampungnya besar dan gaya gravitasi menariknya ke bawah, lengannya gak bisa keluar sepenuhnya. Lengannya tertekuk, so i thought it would ne really exhausting for Al. Dia pasti gak betah di pelampung itu.

Dan benar saja. Baru 15 menit (dari total jatah waktu renangnya 1 jam) dia sudah nangis, frustasi sampai mukanya merah semua, berontak, mau keluar dari pelampung. Mbak nya emang udah warn dari awal, kalau saya gak usah panik kalau anaknya nangis. Karena anak nangis pada waktu pertama kali renang adalah hal yang lumrah. Saya gak bisa untuk tetap tidak panik. Ya gimana gak panik coba kalau liat Al di dalam kolam udah nangis jerit-jerit, memohon untul dikeluarkan saja. Garisbawahi ya, MEMOHON. Ya Allah gak tega lah. Oke, Al berhenti saat itu juga.

Nanti tiba sesi pijat baru Al sedikit agak rileks. Walaupun sesekali meraung karena trauma dengan mbak nya. Dia menjadi defensif ketika dipijat. Dia tandai muka mbaknya (hahaha..). Dia pelototin. Al membenci mbak itu dengan total. Tapi bagaimanapun dia membenci, dia tetap mau menerima pijatan.

Day in the baby spa was terrible. It was a nightmare for Al. And for me, after saw him crying out loud. It was like the longest hour i've ever had in that place. Gak tau ya, mungkin karena baby spa cocoknya dengan bayi perempuan (berarti emang kodrat yaaa..) atau yah..Al was just not that into it. Bukan Al banget.

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....