Sunday, December 7, 2014

Kemarin saya saling berkomunikasi lagi via Whatsapp dengan salah seorang kakak akhwat. Rasanya sudah lama sekali tidak saling mengobrol sejak percakapan kami terputus beberapa bulan yang lalu. Tapi, semua percakapan kami dari kemarin seharian hingga pagi tadi, pada intinya adalah betapa bersyukurnya lagi saya pagi ini. Saya bersyukur bisa punya relasi dengan seorang kakak yang selalu mengingatkan dan membimbing. Jujur saja, tidak banyak orang yang bisa menasihati tanpa bisa membuat orang yang dinasehati itu seperti merasa di dikte. Tapi, kakak ini bisa. Saya merasa seperti adiknya kalau dia sudah membagi cerita. Apalagi sejak "proses" itu selesai.

Iya, "proses" itu. Harapan yang sempat ada tapi harus pupus karena sesuatu hal. Setelah saya dinasihatin lagi, topik tidak jauh-jauh juga dari "proses" itu, saya semakin bersyukur. Ada alasan Tuhan yang akhirnya terkuak dibalik berhentinya proses itu dulu. Dan sekarang terungkap sekarang. Alhamdulillah saya tidak sampai terjebak didalamnya. Alasan seperti apa saya tidak bisa tuliskan secara jujur disini. Semoga kabar itu salah. Yang jelas, apapun itu, jawaban Tuhan itu akhirnya baru muncul di permukaan sekarang. Tapi, jujur saja, sejak dari awal saya juga sudah merasakan tanda-tanda bahwa proses itu tidak akan berlanjut. Seakan-akan semesta berusaha memberitahukan saya tentang tanda-tanda ketidakcocokan dan kemudharatan yang akan terjadi. Melalui kecendrungan hati, melalui orang tua, melalui suara-suara orang lain. Bukannya saya mau berprasangka buruk tapi memang seperti itulah yang saya rasakan. Tanda-tanda itu. Sampai pada akhirnya, diputuskan untuk berakhir saja. Waktu diceritakan kembali, saya juga tidak kecewa. Toh sudah lama terjadi, Mungkin sekitar setahun yang lalu. Saya jadikan saja ini sebuah pelajaran. Pertemuan kami waktu itu bukan sebuah kebetulan. Semua sudah diatur. Ada tujuannya. Salah satunya adalah ini..as a lesson. 

Semakin sadar kalau Allah masih menjaga saya dari yang keburukan dan hanya akan membawa dampak buruk kedepannya. Semoga Allah selalu melindungi dan memelihara orang itu. Aamiin..

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....