Monday, July 11, 2016

Suka Duka Trimester Pertama

I am in my second trimester. Yay? I guess. I kinda don't know what to feel and what to say. Lebih bersyukur dan bahagia karena 3 bulan paling rentan dalam kehamilan telah dilewati. Tapi, rasa khawatir itu juga semakin besar karena, well, everything is possible dan saya berharap nafsu makan semakin bertambah di trimester kedua ini.


Jika ada yang tanya bagaimana rasanya trimester pertama? Saya rasa semua ibu hamil di dunia ini punya jawaban yang berbeda. Respon tubuh masing-masing wanita terhadap munculnya hormon kehamilan berbeda. Ada yang melaluinya dengan tenang adem ayem saja. Ada juga yang melewatinya 3 bulan pertamanya dengan sedikit perjuangan. Sedikit? Iya sedikit. Perjuangan sebenarnya baru akan terjadi di hari-hari mendekati persalinan.


Saya adalah salah satu dari banyak calon ibu yang mengalami trimester pertama dengan agak susah payah. Mual adalah tantangan terbesar waktu itu. Awalnya gue fikir cuma masuk angin berat. Tapi, setiap hari pada jam-jam tertentu, saya pasti memuntahkan segala makanan yang sudah dimakan. Alhasil, habis itu kelelahan dan hampir gak bisa makan. Kelelahan sih gue mah selalu kelelahan. Hahaha. Tapi, kelelahan ini beda rasanya. Bahkan buat bangun aja kadang susah. Makanya, di kantor juga gue banyak telatnya. Hehehe. Sempat juga melewatkan beberapa malam dengan tidak makan sesuap pun saking lemahnya kondisi fisik kala minggu-minggu awal kehamilan. Kecapean setelah pulang kantor.



Khawatir? Yes! Karena kita gak tahu apakah nutrisi makanan yang kita sudah makan itu sempat diserap janin atau tidak, sebelum sempat dimuntahkan. Dengan frekuensi mual yang setiap hari, perlu banget kita jaga makanan agar tetap masuk agar perut tidak kosong. 

Biskuit, makanan ringan, susu hamil (kalau bisa, biasanya ada yang gak suka minum susu) atau teh hangat mungkin bisa membantu saat setelah muntah. Kalau tidak bisa makan dalam porsi besar, makan dengan porsi sedikit saja tapi sering dalam beberapa jam. Tidak harus nasi melulu kalau memang tidak sanggup. Kalau saya, biasanya diselingi dengan roti dan selai buah atau meses. Bisa juga dengan buah. Pokoknya yang gizinya berat dan bikin kenyang.

Pola makan waktu sebelum hamil juga menjadi tantangan. Kalau dulu saya biasanya makan junk food dan mie instan, sejak hamil gue udah jarang banget makan makanan itu. Namanya juga instan, ada zat pengawet dkk yang gak baik untuk janin. Makanya, gue udah lampu merah untuk makanan instan.

Tentang makanan, kalau pendapat secara pribadi, semua makanan boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan dan janinnya suka. Misalnya jangan kebanyakan makan es krim dulu. Atau jangan terlalu banyak makan yang manis. Selingi dengan yang segar, asin atau gurih. Atau mulai deh hafal dulu si janin biasanya tidak suka makanan yang seperti apa. Biar gak cepat dimuntahin. Gitu aja seterusnya. Jadi, gak bosen makan makanan sehat melulu. Hehehe *modus* 



Eh tapi beneran lho, ada malah yang hamil sampai gak bisa makan nasi sama sekali atau lauk tertentu. Contoh, gue muntah kalau makan yang bersantan. Makanya gue kemarin gak kayak lebaran karena makannya tetap ikan goreng *tear*

Untung si janin suka dengan hampir semua jenis makanan. Seafood, ayam goreng, perkedel kentang, bakwan jagung, dan segala jenis makanan rumahan lainnya. Memang dia gak suka dengan junk food (eh kalau pizza, junk food juga gak? Soalnya demen bener dia kalau makannya pake mayonnaise keju itu lho. Hihi). Entahlah gak pernah selera lagi kalau makan daging ayam dari restoran junk food. Pasti efeknya perut langsung gak enak dan dimuntahin lagi. Mie instan juga paling dalam keadaan super-mega-nano-sangat terdesak, tidak ada makanan lain, baru saya bujuk rayu si janin untuk mau makan. Itupun hanya rasa tertentu. Keturutan bapaknya kalik ya? *facepalm*


Finally, i totally enjoyed my first-trimester. Nikmatin aja saat-saat itu. Mual, susah makan dan kelelahan itu biasa. Jangan dibawa manja dengan keluh kesah apalagi sampai minum obat sembarangan. Turutin aja apa yang tubuh butuhkan. Pengen tidur ya tidur. Mau makan ya makan. Mau muntah, muntah aja. Sekalipun didepan orang lain. Jangan ditahan. Kalau dirasa mual berlebihan atau ada keluhan lain, segera konsultasi ke dokter kandungannya ya. 


Salam,
Mbak yang-pensiun-makan-junkfood-dulu

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....