Baik, saya "terjebak" dalam pertemuan kecil Bapak dan para rekan kerjanya. Sore ini diawali dengan saya yang berusaha menghabiskan sepiring mie goreng, apa tadi namanya? Hmm..lupa. Pokoknya yang tertulis dimenu bukan "mie goreng" tok! Tapi, gambarnya memang terlihat seperti mie goreng. Suap demi suap saya paksakan. Kenapa terpaksa? Pasalnya, seporsi mie yang saya makan ini rasanya asin-cetar-membahana-luar-biasa-laksana-semesta-terpecah. Singkatnya, rasanya asin. Mungkin chef nya salah kecap. Dia kira masukkan kecap manis, padahal kecap asin. Buat yang tidak tahu apa bedanya, kecap manis itu kental sedangkan kecap asin itu cair.
Kepala saya sampai nyut-nyutan karena batin saya tidak kuat menahan rasa asinnya. Akhirnya saya menyerah dan mengakhiri "perjuangan" ini dengan minum segelas es kopi dengan es krim vanilla diatasnya. Entah apa pula nama minuman ini. Lupa. Rasanya yang tidak terlalu manis ini enak, membuat lidah saya lupa dengan rasa mie yang super asin tadi. Saling melengkapi. Sempurna.
Seperti hidup. Tidak semuanya akan berjalan lancar. Akan ada saatnya jatuh. Akan ada skenario yang tidak menyenangkan. Kita memang butuh itu untuk membuat hidup seimbang. Sempurna seperti yang diinginkan Sang Maha Sempurna, Allah.
Sekian. And enjoy your perfect life, people!
Kepala saya sampai nyut-nyutan karena batin saya tidak kuat menahan rasa asinnya. Akhirnya saya menyerah dan mengakhiri "perjuangan" ini dengan minum segelas es kopi dengan es krim vanilla diatasnya. Entah apa pula nama minuman ini. Lupa. Rasanya yang tidak terlalu manis ini enak, membuat lidah saya lupa dengan rasa mie yang super asin tadi. Saling melengkapi. Sempurna.
Seperti hidup. Tidak semuanya akan berjalan lancar. Akan ada saatnya jatuh. Akan ada skenario yang tidak menyenangkan. Kita memang butuh itu untuk membuat hidup seimbang. Sempurna seperti yang diinginkan Sang Maha Sempurna, Allah.
Sekian. And enjoy your perfect life, people!
No comments:
Post a Comment