Wednesday, March 18, 2015

Mereka Adalah Penjual Minyak Wangi

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Cerita kali ini adalah tentang sebuah komunitas yang baru saja saya bergabung beberapa bulan yang lalu. Komunitas ini berawal terbentuk dari sebuah brand online-shop khusus memasarkan produk hijab syar'i. Pasti udah pada tau kan, kalau saya adalah salah satu distributor baru brand ini (baca: Curhatan Seorang Distributor). Waktu pertama gabung, grup ini masih beranggotakan sekitar 15 orang akhwat keren dan hebat, berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Malah beberapa dari kami, ada yang menetap di luar negeri. Seperti Jepang dan Taiwan. Mereka pulang ke Indonesia hanya sesekali dalam beberapa bulan. Tapi, dalam beberapa bulan kemudian, anggota grup ini sudah berjumlah 44 orang akhwat. Dengan komunikasi hanya melalui via chatting LINE. Thanks for technology that connects us around the world. Kebayang dong banyak dan rame nya grup ini kalau 44 orang ini lagi nimbrung di chat-room. Apalagi kalau lagi bahas produk jualan. Wahahaha..


Mengenal 44 orang ini, dengan latar belakang dan daerah berbeda, membuat saya semakin betah dengan grup ini. Tidak perlu ini-itu, kami begitu saja bisa akrab dan mudah menyatukan paham. Apalagi, kami sering saling berbagi cerita banyak disini. Mulai dari hal yang berhubungan dengan bisnis sampai yang personal sekalipun. Hal ini menjadi menarik karena kami juga berasal dari umur yang berbeda-beda. Ada yang sudah berkeluarga, ada juga yang belum. Jadinya mau cerita tentang apa, kita nya jadi enak. Dengan topik yang variatif dan menambah pengetahuan, apalagi soal bisnis. Insya Allah, kami semua tahu dan mengerti batasan-batasan topik pembicaraannya. Kami mengerti bagaimana menjaga lisan kami. Paham bagaimana berkomunikasi dengan baik. Hal ini juga saya pelajari dari mereka. 

Berada di tengah-tengah mereka membuat saya merasa punya kakak, punya Ibu, bahkan punya sahabat juga. Lingkungan yang sering mengingatkan tentang akhirat, yang (jujur saja) selama ini saya idamkan dan cari, saya bisa dapatkan dari sini. Karena beberapa dari mereka ada yang masih aktif sebagai aktivis dakwah di lingkungannya masing-masing. Berkenalan, bergabung, dan berkomunikasi secara intens dengan mereka itu adalah salah satu hal yang saya syukuri. Ada yang sedang down, anggota lainnya ikut menyemangati. Ada yang sedang curhat, anggota lainnya ikut mendoakan. 

Inspirasi malam ini bermula dari ramainya chat-room line grup kami karena membahas sebuah topik yang cukup personal. Awalnya hanya celetuk dan candaan biasa, lalu berlanjut dengan sharing cerita masing-masing, kemudian sharing harapan-harapannya, dan berujung saling mendoakan. Masya Allah. Ini yang selalu buat terharu tiap kali nimbrung di chat-room. Berteman dengan mereka membuat saya kebagian "wangi"nya. 


Semoga selalu seperti ini.

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....