Tuesday, September 27, 2016

Surat Kelima

Assalamu'alaikum, nak.
Ternyata tinggal sepertiga jalan lagi, nak. Insya Allah, kita akan ketemu. Mama, papa, kakek-nenek, om dan tante mu sudah menunggu kelahiran mu ke dunia. Semoga kita semua sehat-sehat saja hingga waktunya tiba.


Sama kayak waktu trimester pertama, pada minggu-minggu penghujung pergantian trimester, Mama sakit. Apa ya, gak tau namanya kebetulan atau apa, tapi mama pasti sakit. Untung sakitnya yang ringan saja. Flu, demam, batuk. Ya yang biasa saja. Gak sakit keras gimana. Tapi, rasanya ya tetap gak enak lah. Keluhan-keluhan tiap trimester itu akhirnya menumpuk jadi satu, bersatu dengan sakit yang kecil-kecil ini. Berat? Gak, biasa aja kalau dibayangkan bulan ke sembilan nanti. Insya Allah, kita masih kuat.

Kamu tumbuh dengan cepat di dalam rahim. Berharap bukan hanya fisikmu saja yang bertumbuh kelak. Tapi, hatimu juga. Kita hidup, butuh dua hal. Otak dan hati. Percuma berakal tapi tidak ada hati. Tidak pula juga kamu boleh berhati tapi tidak ada akal. Niat baik perlu seimbang dengan pemahaman akalmu. Agar kelak nanti tidak mudah dibodohi karena hatimu atau dibenci orang lain karena otakmu. Atau bahkan karena keduanya.

Gampang? Tentu saja tidak. Kadang ada saja yang akan menghalangi kamu memakai hati, otak, atau keduanya. Entah itu suara-suara aneh di dalam maupun diluar. Jangan khawatir, kamu akan belajar. Butuh adaptasi seiring usiamu. Mama dan Papa juga masih belajar sampai sekarang. Memang sulit menyeimbangkan keduanya. Tidak semua manusia mengerti.

Bulan kelima menjelang enam. Tapi, ukuranmu sudah kayak bayi bulan keenam menjelang tujuh. Gede gak kamu nya? Gak tau, ya. We will see. Yang di USG hanya perkiraan, nak. Yang jelas, kita tahu kamu sehat. Dan semoga lahir dengan selamat dan sempurna. Amiin.

Tiap bulannya ada saja yang membuat Mama dan Papa senang. Bulan ini, tendangan mu tidak hanya denyut kecil. Tapi, kadang terasa seperti gesekan. Atau getaran keras. Kenapa? Mulai sempit ya di dalam? Papa bilang juga seperti itu. Mungkin kamu mulai kekurangan tempat di dalam perut ini. Hehehe. Papa juga mulai gak malu-malu lagi lho ajak ngomong kamu sambil elus perut Mama. "Lagi bikin apa?","Lagi tidur ya?,"Ayo bangun..", atau kadang cuma bikin suara aneh yang gak jelas tapi tetap kedengaran lucu ditelinga Mama. Duh, i love you both.

Nih sekarang Mama lagi nulis, kamu lagi nendang. Hehe. Lucu ya?

Udah ya? Insya Allah, kita masih kuat. Sekarang dan nanti.

See ya, my little precious..

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....