Friday, November 29, 2013

#SajakPendek: Hujan Lagi

Hujan
Sekarang hujan lagi
Semua cerita sudah ada didalamnya
Lalu harus bilang apa lagi?


Zero Mistake

Langit sudah gelap. Temaram senja sudah betul-betul menghilang. Rintik gerimis turun. Kurapatkan jaketku, kuhangatkan tubuhku. Sambil kulangkahkan kaki ku pelan menelusuri jalan keluar dari kompleks perkantoran ini. Menuju jalan utama dan menunggu angkot lagi disana. Lampu-lampu sepanjang jalan ini sudah dinyalakan. Tapi, tetap saja kompleks itu tidak berubah banyak. Tetap gelap. Mataku yang minus (ah iya saya lupa pakai kacamata hari ini) semakin memperparah penglihatanku, menjadi sangat gelap lagi buram. Bagaimana kalau saja tiba-tiba ada yang melompat keluar dari balik pohon-pohon ini lalu menyekapku? Dan saya berteriak sekncang mungkin, tapi tidak ada yang mendengar. Wajar saja tidak akan ada yang mendengar, hampir seluruh pegawai yang bekerja disini pasti sudah pulang. Kalaupun masih ada yang lembur, pasti mereka didepan layar monitor PC mereka, di ruangan yang letaknya ada di lantai kesekian. Yang jelas tidak cukup dekat untuk bisa mendengar teriakan dijalan ini. Saya bergidik ngeri sendiri gara-gara mengkhayal sendiri. Sebaiknya kupercepat saja langkahku ini.

Sajak Jangan Menangis

Jika SMS kita tidak dibalas-balas oleh seseorang
Maka jangan menangis, Dek
Boleh jadi seseorang itu simpel tidak dapat sinyal
Atau mungkin kehabisan pulsa
Tidak perlu gundah gulana
Berprasangka yang aneh-aneh

Jika mention atau email kita tidak dibalas-balas oleh seseorang
Maka jangan galau sepanjang malam, Dek
Boleh jadi seseorang itu sedang tidak online
Pun kalaupun ternyata dia sudah update sesuatu baru
Sudah asyik ber-hai dengan orang2 lain
Boleh jadi mention kita tidak terbaca, keselip saja
Tidak perlu sesak nungguin tidak bisa tidur

Thursday, November 28, 2013

#SajakPendek : Lari

Lama
Waktu seperti merangkak
Padahal aku mau berlari
Sekencang mungkin
Meninggalkan kepenatan jauh dibelakang sana
Membiarkan kebosanan berjalan sendiri
Tanpaku didepannya
Tubuhku panas
Hatiku geram
Waktu masih merangkak
Padahal aku mau berlari


#SajakPendek : "AK"

Terlalu banyak
Terlalu sesak
Kepalaku ingin meledak
Hatiku berteriak
Ribuan kata menyeruak
Tapi tak ada satupun yang tersajak
Layarku terbahak
Ribuan kata masih di otak
Didalam sana hanya akan menjadi kekosongan macam bercak







Tuesday, November 26, 2013

Ngapain Manyun?

Bersyukur itu tidak gampang. Sulit sekali. Gak peduli seberapa kali pun kita menguatkan diri untuk tetap nikmat Allah yang lain. Gak peduli mau berapa kali kita terus positif untuk terus bersyukur atas setiap detil kecil dalam hidup, baik yang luput maupun tidak luput dari penglihatan kita. Pasti manusia akan mengeluh juga. Walau cuma sekali.

Thursday, November 21, 2013

Siang Yang Membosankan

Rumah makan ini mulai sepi. Mungkin karena sudah lewat jam makan siang orang-orang pada umumnya. Beberapa orang bahkan terlihat hanya makan kentang goreng dan es krim. Ada juga pengunjung yang hanya makan burger dan soft drink. Sepertinya kalau jam segini, kebanyakan orang-orang datang kesini bukan tujuan makan tapi hanya ngemil. Eh tapi apa bedanya ya toh sama-sama ngunyah juga disini? Atau mungkin hanya sekedar nongkrong, ngobrol, curhat atau nulis? Yah saya tidak bilang ini semacam survey tapi ini yang sering terlihat di restoran makanan cepat saji seperti ini. Apalagi tempat ini terkenal dan hampir semua outletnya punya suasana sama karena memang dirancang sesantai dan senyaman mungkin.

Tuesday, November 12, 2013

Karena Jalannya Salah..


Mata semakin lelah menatap layar monitor. Tapi, ah dasar kepala ini tidak juga menyerah walaupun seluruh sel tubuhku merindukan hangatnya kasur di tempat tidur. Kepala ini masih saja mau terjaga, mau menulis sesuatu, katanya. Tapi, sayang beribu kata-kata tertahan didalam sana, padahal katanya mau menulis. Mana? Malah hanya bisa membuat kepalaku sesak dengan "apa yang harus kutulis sekarang?". Biarlah, setidaknya tulisan seperti apa yang kuhasilkan malam ini tidak akan berpengaruh apa-apa dengan kedamaian dunia, kesejahteraan masyarakat, atau apapun itulah yang menyangkut kepentingan hidup orang banyak. Sepertinya tidak apa-apa kalau saya memanjakan sedikit kemauan otakku yang pantang tidur sebelum ada tulisan baru di blog malam ini juga. Mengingat karena seharian ini saya memang terlalu menyiksanya bersama anggota tubuh lain dengan aktifitas hari ini. Ah, sok sibuk sekali saya ini. Padahal apa yang saya lakukan hari ini masih tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang mungkin orang lain lakukan setiap hari. Ah, sok sekali saya ini. Padahal apa yang saya lakukan hari ini boleh jadi lebih baik daripada tidak melakukan kesibukan apapun. Boleh jadi lebih baik daripada orang-orang bisanya mengeluh di social media, tebar energi negatif, hanya gara-gara hal sepele. Putus sama pacar, misalnya. 

#SajakPendek: Hidup

Bahwa hidup adalah bergerak maju
Cepat atau tidak, tapi tidak berhenti
Tidak mundur perlahan, tapi maju melaju
Kalaupun tidak, hanya akan berganti..



Sunday, November 10, 2013

Move On Tersulit

Bicara tentang Move On tidak selalu bicara tentang pacar. Hm sebenarnya banyak sih, tapi mindset orang-orang istilah Move on itu hubungannya sama kehilangan pacar. Dan sayangnya, kebanyakan kita hidup dalam mindset orang lain. Makanya selalu ada orang yang berfikir seseorang itu kayak gimana hanya dalam fikirannya dia, berdasarkan pergaulan, apa yang ia lihat, de el el. Makaya selalu ada orang yang juga selalu mikirin apa yang orang lain bilang tentang dia, tidak peduli mereka salah atau benar, tidak peduli mana sebenarnya yang membangun mana yang gak, jadinya malah hidup berdasarkan "Nanti Orang Bilang..." dan malah ikut-ikutan. Bagus kalau ikut-ikutan sama hal bagus, lah kalau gak?

Oke..kembali ke persoalan Move on..
Kebanyakan dari kita yang habis putus sama pacar, bilang kalau Move on itu bakalan susah. Apalagi sang mantan emang ninggalin banyak kenangan. Sebenarnya bukan susah lupain orangnya sih, tapi lebih ke kenangannya, apa-apa yang kita lakukan waktu sama dia. Dan siklusnya selalu begini:

Sunday, November 3, 2013

Tidak Jelas

Mau nulis tapi gak tau mau nulis apa.
Udah itu aja. 
Sekian dan Terima kasih -_-

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....