Thursday, November 21, 2013

Siang Yang Membosankan

Rumah makan ini mulai sepi. Mungkin karena sudah lewat jam makan siang orang-orang pada umumnya. Beberapa orang bahkan terlihat hanya makan kentang goreng dan es krim. Ada juga pengunjung yang hanya makan burger dan soft drink. Sepertinya kalau jam segini, kebanyakan orang-orang datang kesini bukan tujuan makan tapi hanya ngemil. Eh tapi apa bedanya ya toh sama-sama ngunyah juga disini? Atau mungkin hanya sekedar nongkrong, ngobrol, curhat atau nulis? Yah saya tidak bilang ini semacam survey tapi ini yang sering terlihat di restoran makanan cepat saji seperti ini. Apalagi tempat ini terkenal dan hampir semua outletnya punya suasana sama karena memang dirancang sesantai dan senyaman mungkin.


Seperti yang terlihat disamping spot tempat saya duduk ini. Ada 3 orang gadis yang sedang asyik sekali berbincang. Kadang muka mereka terlihat tertawa lalu manyun lagi. Salah satu dari mereka mungkin curhat. Ah sok tahu sekali sih saya. Siapa tahu mereka cuma capek, yah maklumlah keliatannya mereka baru pulang kuliah (asumsi saya bilang mereka mahasiswi karena mereka bawa tas dan ada beberapa buku yang mereka jinjing. Apalagi kalau bukan mahasiswi? Tukang masak? gak mungkin kan?) 

Ditempat lain ada juga 2 perempuan yang sedang mengobrol sesuatu hal serius. Terlihat dari raut wajahnya yang serius sambil mengobrol dan lainnya mendengarkan. Sepertinya mereka datang dari rumah. Bukan dari mana-mana. Maksudku, bukan seperti mahasiswi tadi, yang baru pulang dari kampus. Ini kelihatan dari tas mereka. Mereka masing-masing cuma bawa tas kecil yang bahkan pulpen pun gak muat. Yah tas yang memang di desain untuk dipakai jalan-jalan. Ini juga kelihatan dari wajah nya yang cerah benderang. Wajah yang dibedaki dan bibir yang dipolesi lipgloss pink. Segar. Natural. Kalau sudah make up begitu, artinya mereka baru aja sudah mandi kan? Yang artinya mereka berangkat dari rumah kan?

Ada yang datang hanya berdua. Ada yang datang rame-rame. Tapi, ada juga yang datang sendiri. Kayak saya ini. Iya..kayak saya -_-

Kebanyakan sih mereka-yang-datang-sendiri sih pakai baju seragam gitu. Pakai batik gitu. Atau pakai jas blazer gitu. Mungkin pegawai kantoran yang baru istirahat. Mungkin karena sibuk dan harus merelakan jam istirahatnya juga ikut terlambat. Selain kelihatan dari bajunya, asumsi saya bilang kalau mereka adalah pegawai kantoran juga kelihatan dari makanan yang dia pesan. Gak tau juga sih tapi kebanyakan dari mereka, pesan makanan yang kayak paket burger sama kentang goreng doang gitu. Atau ada yang pesan paket makanan yang kontennya gak terlalu berat. Yang praktis tapi lumayan mengenyangkan. 

Bagaimana? Kecewa karena tulisan ini tidak lebih hanya tulisan biasa, tidak mengandung nilai atau pesan apa-apa? Tidak apa-apa. Harusnya sedari awal saya bilang kalau tulisan ini akan memang begini adanya. Hanya saya yang tahu, toh saya penulisnya. Saya bisa dong menulis semau saya. Apa menurut anda tulisan ini tidak berarti apa-apa, begitu? Bagi anda, iya. Tapi, sebagai penulis, saya tahu tujuan saya menulis ini. Saya tahu apa gunanya tulisan, yang bahkan menurut anda hanya sampah, ini. 

Apakah anda tidak merasa familiar? Bukankah ini sama dengan cara Allah merencanakan skenario kehidupan anda, bukan? Kadang kita merasa hidup bahkan terlalu datar. Waktu seperti sangat lama berlalu. Tanpa ada juga tanda-tanda kesuksesan, keberhasilan, atau pencapaian besar untuk kita yang Allah berikan. Hidup menjadi seperti biasa-biasa saja tanpa ada kesempitan atau kesusahan yang berarti. Lalu, anda mulai bertanya "mengapa hidupku berjalan lama sekali?"

Boleh jadi hidup anda mau itu sedatar, selama, atau bahkan mungkin menurut anda membosankan, itu tetap bagian dari skenario Allah. Dan pada akhirnya, selalu ada hikmahnya. Entah apapun itu, tapi akan selalu ada jawabanNya.

Sama seperti akhir tulisan ini, kan?

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....