Friday, November 29, 2013

Zero Mistake

Langit sudah gelap. Temaram senja sudah betul-betul menghilang. Rintik gerimis turun. Kurapatkan jaketku, kuhangatkan tubuhku. Sambil kulangkahkan kaki ku pelan menelusuri jalan keluar dari kompleks perkantoran ini. Menuju jalan utama dan menunggu angkot lagi disana. Lampu-lampu sepanjang jalan ini sudah dinyalakan. Tapi, tetap saja kompleks itu tidak berubah banyak. Tetap gelap. Mataku yang minus (ah iya saya lupa pakai kacamata hari ini) semakin memperparah penglihatanku, menjadi sangat gelap lagi buram. Bagaimana kalau saja tiba-tiba ada yang melompat keluar dari balik pohon-pohon ini lalu menyekapku? Dan saya berteriak sekncang mungkin, tapi tidak ada yang mendengar. Wajar saja tidak akan ada yang mendengar, hampir seluruh pegawai yang bekerja disini pasti sudah pulang. Kalaupun masih ada yang lembur, pasti mereka didepan layar monitor PC mereka, di ruangan yang letaknya ada di lantai kesekian. Yang jelas tidak cukup dekat untuk bisa mendengar teriakan dijalan ini. Saya bergidik ngeri sendiri gara-gara mengkhayal sendiri. Sebaiknya kupercepat saja langkahku ini.



Dengan nafas agak tersengal-sengal. Entahlah ini karena capek jalan cepat atau karena hari ini. Hari ini lumayan berat. Lagi-lagi saya buat kesalahan hari ini. Kelihatan sangat sepele tapi ternyata berimbas ke orang lain. Berimbas ke orang lain, ini yang membuat saya lebih menyesal lagi. Tidak habis-habisnya saya merutuki diri sendiri. Menyesal sekali. Ditambah orang tadi juga harus ikut terseret. Saya makin tidak enak hati. Tapi, saya berusaha tenang. Positif. Apalagi soal beginian. Apalagi kalau saya melakukan kesalahan sepele apapun itu. Yah karena lagian kalau difikir, buat apa disesali terus. Toh waktu tidak bisa diputar kembali lagi. Sudah terlanjur. Tidak ada gunanya lagi kalau mau meratapi kesalahan terus, apalagi itu juga karena kesalahan diri sendiri juga. Karena :

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (QS. An Nisaa : 79)

Jelas kan? Karena kesalahan sendiri juga. Sekarang tinggal berdoa, minta dilembutkan lagi hati orang-orang yang dirugikan karena kesalahan kita. Berdoa agar Allah kasih berkah ke mereka. Minta sama Allah biar semuanya baik-baik saja kedepannya. Kita? Terima itu. Cukup belajar dari kesalahan tadi. Semoga tidak diulangi lagi. 

Salah itu wajar. Tidak ada segala sesuatu hal yang bisa "Zero Mistake", gak ada kesalahan ,apalagi ini kita cuma manusia. Pasti ada saja yang missing. Pasti ada saja yang cacat, walaupun kita sudah mengusahakan kesempurnaan itu tetap ada. Tidak ada yang bakal bisa sempurna. Yang ada hanya "berusaha sempurna". Hanya Allah Yang Maha Sempurna.  :)


please semoga besok senin bakal kembali normal lagi. Semoga Allah memberkahi orang itu. Aamiin.. :(

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....