Sunday, June 14, 2015

Lalu..

Setiap aku rasakan kedua kaki ku lelah bekerja di kantor. Berjalan kesana kemari. Mengurusi ini-itu. Bahkan, untuk beribadah rasanya berat sekali kedua kaki ini melangkah.

Lalu..
Hari ini aku melihat seorang tua berjalan dengan semangat menuju mesjid. Walau harus bersusah payah. Dengan tongkat penyangga. Untuk menopang tubuhnya. Menggantikan satu kaki yang tidak ia miliki.


Setiap aku rasakan rezki ku semakin hari semakin sedikit. Tagihan dan cicilan mengambil porsi lebih banyak dari seluruh gajiku. Belum lagi kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarga yang harus aku penuhi. Gajiku terasa sedikit dan tidak cukup.

Lalu..
Hari ini aku melihat seorang lusuh mengais-ngais tempat sampah. Mencoba mencari sesuatu yang berharga. Kemudian, ia temukan sebungkus roti sisa disana. Dan, ia makan.


Setiap aku merasa pekerjaanku semakin hari semakin banyak. Tekanannya dimana-mana. Semakin sulit saja aku menyelesaikannya saking banyaknya. Entah pekerjaan yang mana yang harus aku dahulukan. Pekerjaan ini kian menyiksaku.

Lalu..
Hari ini aku melihat seorang nenek sedang duduk di bawah jembatan, dengan tumpukan koran dipangkuannya. Lampu lalu lintas menunjukkan merah. Seluruh kendaraan berhenti. Ia berdiri, dan mulai menjajakan sisa korannya hari ini. Mencoba menawarkan barangkali ada dari mereka yang masih membutuhkan koran walau hari sudah malam begini. Terbayang keseharian nenek itu hari ini.


Setiap aku mengingat semua itu. Lalu, aku berfikir..

Setiap aku menatap diriku di cermin. Tidak ada kekurangan fisik. Normal. Tidak ada alat bantu. Atau setidaknya, aku tidak perlu menggunakan tongkat penyangga.

Setiap aku melihat isi dompetku. Ada beberapa lembar uang disana. Setidaknya, aku tidak perlu mengais di pinggir jalan hanya untuk sebungkus roti. Aku masih bisa makan dengan uang ini.

Setiap aku melihat tumpukan pekerjaan di meja kerjaku. Beberapa map seakan menunggu untuk diselesaikan. Setidaknya, aku tidak perlu berpanas ria diluar sana. Bekerja di jalanan dari pagi hingga malam hari. Pekerjaan ini menghasilkan jumlah cukup dan sebagai bonus, tempat kerjaku nyaman.

Akan selalu ada hal yang membuat kita mengeluh. Tanpa pernah berfikir, bahwa masih banyak orang diluar sana bernasib kurang beruntung dibandingkan kita. Betapa banyak nikmat yang diberikan, tapi tidak jarang kita lupakan. Manusia sering lupa. Kita sering salah.

Ketika kau rasakan seluruh dunia ini sulit dan sempit. Berhentilah sejenak dari melihat dirimu. Lihat sekelilingmu. Lihat ke bawah. Mungkin dengan begitu akan membuka matamu untuk melihat nikmat yang jauh lebih banyak dari yang kau keluhkan. Hidup akan jauh lebih bahagia ketika kita penuhi dengan bersyukur.

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....