Masih dengan tema bersyukur. Seperti yang sudah diceritakan pada postingan selanjutnya, kalau mengeluh adalah salah satu cara dari sekian untuk tunjukkan rasa tidak bersyukur atas semua yang Allah berikan. Bersyukur itu penting dan merupakan pesan cintaNya bahwa sudah banyak sekali nikmat yang Allah berikan untuk kita, tapi tidak jarang kita malah mengabaikan atau mengeluh. Padahal Allah udah 1000x baek banget lho.
Oke, baiklah, memang kita ,saya, semua manusia, tidak lepas dari khilaf. Kadang secara tidak sengaja mengeluh. Mengeluh satu kali kemudian berusaha disyukuri, menurut saya, selalu lebih baik daripada mengeluh berkelanjutan. Betkelanjutan artinya tiap dapat hal yg sama lagi, mengeluh lagi. Dan begitu seterusnya. Apalagi kalau keluhan-keluhan kecil sampai di umbar2 ke twitter lah, facebook, atau socmed lainnya.
Contoh kecil saja. Saya sering baca
tweet2 sesorang yg muncul di TL kayak gini "haduuuh lagi flu" "kok nih badan gak sembuh2 ya?" "kok malah demam lagi? :""( hufft" " susahnya sakit kalau lagi jauh sama mama :(" dan keluhan2 yg lain. Dan masih banyak lagi keluhan2 yg lain muncul berturut2. Sampai timeline saya penuh dengan dia mengeluh seperti itu. Tapi, apakah harus? Apakah penting flu itu smpe di tweet hingga belasan ataun puluhan malah. Menuh2in timeline orang dgn mengeluh, membuat orang-orang juga ikut stress liat kita nyampah kayak gitu. Hmm oke, 1 tweet mungkin tidak apa-apa, tapi ayolah..belasan? Nobody got time for that. Untuk orang ini, jelas saya unfollow akun twitternya
Coba kita lihat lingkungan sekitar. Saya tidak tahu kenapa gara2 tweetnya ,saya merasa setiap dia kena flu ,dia lebih kelihatan dying daripada anak2 kecil penderita kanker di rumah sakit yg selalu berjuang untuk hidupnya yg singkat. Atau yang lebih happening sekarang, anak bayi yang 2 jari tangan kanan nya dipotong tanpa obat bius dan akibatnya permanen.
Apa kita yang hanya kena flu beberapa hari ,tidak malu dengan anak2 kecil tadi? Apakah kita juga pernah melihat atau mendengar anak2 kecil tadi mengeluh? Mengeluh ke orang tuanya saja mereka enggan, apalagi ke orang lain. Mereka ttap semangat. Padahal ini sakitnya kanker loh. Nah yg flu?
Sekali lagi, kita sebenarnya selalu lebih beruntung ,tergantung sudut pandang kita bagaimana cara kita bersyukur.
Kalau cuma untuk kita cari perhatian orang karena kita sakit apalagi cuma flu, atau apa, yah mending gak usah. Membuat kesengajaan kita untuk terlihat lemah didepan orang semakin transparan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Day 10: Your Bestfriend
Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....
-
I don't even know myself at all I thought I would be happy by now The more I try to push it I realize – gotta let go of control ...
-
Ada 10 pertanyaan yang lagi gue fikirin selama gue..hmm..kurang lebih sudah sejam bengong di mall menunggu bapak sama ibuk. Sebelumnya maaf ...
-
It's hard letting go I'm finally at peace but it feels wrong Slow I'm getting up My hands and feet are weaker than before ...
No comments:
Post a Comment