Marhaban Yaa Ramadhan. Selamat Datang Ramadhan. Welcome Back Ramadhan. Tidak terasa semua umat muslim bertemu lagi dengan bulan Ramadhan. Sudah setahun umur postingan "Marhaban Yaa Ramadhan :*" Setahun sudah menjadi (entahlah) pribadi yang baru sejak Ramadhan tahun lalu.
Saya fikir orang-orang yang menemui dan menyambut Ramadhan dengan sungguh-sungguh, sangat beruntung. Mereka bisa beribadah, mengambil kesempatan dalam tiap detik Ramadhan, lalu saling berburu pahala berlimpah di bulan Ramadhan. Lalu, yang kemudian hasil dari semua itu (insya Allah) menjadi penghapus dosa-dosa mereka yang lalu. Sungguh mereka beruntung.
Hm, berbicara tentang Ramadhan tahun lalu. It's quite fun, you know. Walaupun saya harus berpuasa jauh dari rumah, jauh dari keluarga, tapi rasanya tetap berkesan. Mulai dari harus memasak makanan buat sahur dan berbuka puasa sendirian (eh sama teman-teman kos sependeritaan juga deng :D). Hal yang berkesan adalah suasananya. Ramadhan di Manado tetap ramai, walaupun dominan warga disana non-muslim. Toleransi antar umat beragama tetap kuat ,saling menghargai ibadah agama masing-masing. Walaupun suara lonceng gereja berbunyi silih bergantian dengan suara adzan kala subuh dan magrib, tapi tidak pernah ada kerusuhan karena agama. Saya harus acungkan jempol untuk toleransi agama di Manado.
Dan, saya juga tidak akan pernah lupa ketika harus merasakan suka duka Ramadhan dengan 2 orang teman kos sependeritaan juga. Saya ingat suatu waktu ,kami memang tahu kalau air galon kami sudah habis sejak berhari-hari yang lalu. Dan selama berhari-hari itu juga kami hanya minum air minum botol isi 1,5 Liter. Hei, kami bahkan sebenarnya punya tukang air galon langganan yang selalu bersedia datang mengantarkan dan mengangkat 3 galon ke kosan kami yang ada di lantai 2. Tapi, memang dasarnya kami dulu pelupa, pura-pura lupa atau malas, entahlah, kami tidak pernah ingat untuk beli air galon. Sampai pada suatu sahur di dini hari, Kami lupa membeli air minum botolan, dan hanya mempunyai persediaan air minum sebanyak 1/4 botol. Untuk beli diluar pada jam 3 dini hari juga sangat tidak mungkin karena jelas tidak ada satupun toko di sekitar kosan yang buka. Dengan sangat terpaksa dan menyedihkan sekali, 1/4 air dari masing-masing orang digabung dalam satu botol dan dibagi tiga lagi , kami minum secara bergantian seteguk demi seteguk, biar adil.
Ah, ada satu hal berkesan lagi, yaitu roti sosis buatan teman-teman STAN yang mereka jual tiap magrib. Jadi, lucunya bukannya kami para (the only) 5 cewek tapi justru teman-teman cowok kamilah paling semangat buat masak-masak bikin kue atau jajanan lain. Seperti, roti sosis atau semacam es buah khas Manado. Terus mereka buka stand dan jualan di halaman mesjid sama kayak warga Paniki yang jualan juga. Itu roti sosis nya sumpah enak banget. Pas banget lah buat buka puasa. Tuh kan jadi ngiler lagi haha :3
Ah, suasananya, kehabisan air minum bersama, roti sosis. They were my Ramadhan last year.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Day 10: Your Bestfriend
Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....
-
I don't even know myself at all I thought I would be happy by now The more I try to push it I realize – gotta let go of control ...
-
Ada 10 pertanyaan yang lagi gue fikirin selama gue..hmm..kurang lebih sudah sejam bengong di mall menunggu bapak sama ibuk. Sebelumnya maaf ...
-
It's hard letting go I'm finally at peace but it feels wrong Slow I'm getting up My hands and feet are weaker than before ...
No comments:
Post a Comment