Banyak manusia mencoba ikhlas sekuat tenaga. Tapi, rasanya sia-sia. Keluhan masih mengalir dari lisan. Perasaan jengkel, sebal hingga sesal masih merasuk. Apa yang terjadi?
Sepertinya manusia selalu lupa satu hal. Kalau semenjak dari awal, manusia tidak pernah benar-benar memiliki apapun didunia ini. Bahkan dalam hidupnya sendiri. Bahkan jasadnya sendiri.
Bahwa ada Tuhan yang Maha Memiliki Segalanya. Termasuk ciptaan-Nya sendiri. Kita. Ada Tuhan yang menggenggam hati kita. Dia bebas membolak-balikkan hati siapa saja, dengan maksud dan tujuan tersembunyi yang tidak lain hanya untuk kebaikan. Jadi, jangan tanyakan lagi kenapa kadang hati kita merasa ini-itu.
Jadi, kita seperti biduk catur, begitu? Tidak juga, karena poin lainnya lagi adalah peran manusia bagaimana mengendalikan perasaan-perasaan itu atau justru bisa membuat kita dekat dengan-Nya. Perasaan itu tetap butuh kendali manusianya.
Hari ini semangat dan optimis dengan segala kemungkinan hidup. Tiba-tiba besok jadi galau dan pesimis. Wajar. Jadikan semua itu justru sebagai kekuatan untuk semakin dekat dengan-Nya. Luapkan sedih dan bahagia dengan nama-Nya. Jangan merasa berlebihan, karena kadang bisa merusak hati serta menurunkan iman. Terlalu bahagia, bisa sombong. Terlalu sedih, bisa pesimis. Apapun yang kita rasakan, perlu kita ingat bahwa manusia memang tidak sepenuhnya kuasa akan sesuatu dalam hatinya selain mempunyai kendali untuk tetap mengendalikan dalam jalan-Nya. Wallahu a'lam..
No comments:
Post a Comment