Monday, March 31, 2014

Surat Untuk Tuhan

Selamat pagi, Tuhan. Sebenarnya saya tidak tahu juga, diatas sana apakah ada pagi, siang, atau malam. Tapi, karena bumi-Mu sedang pagi, jadi kuucapkan saja selamat pagi. Saya harap Engkau tidak keberatan.

Pagi ini, rintik air sedang membasahi tanah-Mu. Daun-daun basah. Jalanan di depan rumahku juga basah. Bau basah segar dari hujan menyeruak. Saya selalu suka bau hujan, apalagi di pagi hari seperti ini. Segar. Hmm, maka nikmat-Mu yang mana lagi yang aku dustakan? Segala puji untuk-Mu, Allah.

Saya tahu, kalau selama ini saya terlalu banyak meminta tanpa memperhatikan diriku juga, apakah saya sudah memberikan kewajibanku kepada-Mu dengan baik? Saya tahu, Engkau tidak akan pernah meminta balik atas balasan doa-doa atau bahkan menuntut manusia, Engkau baik sekali. Untuk itu, saya hanya mau mengucapkan terima kasih. Terima kasih atas segala yang kau berikan. Terlalu banyak hal dalam hidup yang Engkau datangkan dalam kehidupanku. Membawa kebaikan-kebaikan yang membaikkanku.

Terima kasih untuk skenario masa lalu yang Kau tuliskan untukku. Siapa saya hari ini tidak akan ada tanpa masa laluku itu. Membuatku belajar melepaskan hidup. Karena sedari awal saya tidak benar-benar memiliki apapun. Terima kasih untuk hari ini, untuk setiap kesempatan yang selalu Kau berikan setiap hari. Membuatku terus belajar untuk selalu bersyukur dan mencoba menjadi lebih baik setiap harinya. Terima kasih untuk masa depan, untuk setiap ketidakpastiannya. Membuatku berjuang, melakukan segala yang terbaik hari ini.

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....