Saturday, August 9, 2014

Jilboobs Terkenal Karena Kita.

Baru buka home facebook lagi dan saya kaget. Yup, apalagi kalau bukan karena artikel tentang Jilboobs. Scroll terus, baca belasan artikelnya dari sumber yang berbeda pula. Kembali ada perpecahan terjadi disana.

So sad knowing about this. Tapi, mari kita lihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Pertama, mari kita lihat dari hal yang lebih fundamental dari semuanya. Hukum menutup aurat.

Cek lagi (An-Nūr):31 - Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka..."

Referensi dari Alqur'an langsung, jelas hukumnya wajib. Hematnya, jilbab itu menutupi. Dan disebut menutupi karena tidak melekukkan bagian tubuh lainnya.

Selanjutnya, harus saya akui, berkerudung tapi memakai kaos ketat itu memang kurang tepat. Karena pada dasarnya jilbab untuk melindungi. Singkatnya, kalau lekuk tubuh tetap terlihat jelas, apanya yang harus dilindungi lagi?

Memang itu bagian dari proses, saya pun awalnya juga seperti itu sampai akhirnya pakai jilbab syar'i. Proses, bukan berarti jalan ditempat disitu saja. Tetap berusaha memperbaiki tiap langkah, itulah proses. Terus belajar. Biar prosesnya maju. Tidak diam ditempat begitu saja.

Lebih penting lagi, ayo kita sama-sama lihat diri masing-masing. Lihat apakah kita memang sudah lebih baik daripada orang lain. Rasanya agak miris ketika tahu ada page Jilboobs community. Dan akan sangat miris lagi kalau adminnya ternyata seorang muslim.

Jika kita memang peduli, apakah tidak lebih baik kalau menasehati langsung secara personal dengan orangnya? Tidak perlu lah membuat page seperti itu. Apalagi turut meng-like atau mem-posting foto saudari mu disitu. Saya rasa orang-orang yang sudah mempopulerkan dan membuat istilah rese' itu menyebalkan juga.

Dan sadarkah kita bahwa orang-orang yang turut meng-klik tombol "share" juga ikut menyebarkan fitnah karena menyebarkan foto milik perempuan2 yang diupload di artikel tersebut? Sadar gak kalau kita juga turut menjelekkan mereka karena foto mereka juga tersebar yaa karena kita juga. Tanpa sengaja, kita juga bikin mereka jelek juga, membuka aib mereka, didepan orang lain. Fikirkan lagi deh.

"Tapi, kita kan juga cuma mau bikin mereka sadar" | Tujuanmu baik, tapi caramu salah. Nasehati teman mu langsung. Dari hati ke hati. Itu cara yang lebih efektif dan tepat. Dari istilah saja sudah mesum dan kasar begitu, bagaimana nasehatnya mau didengar?

Berhenti menyebarkan artikel tentang jilboobs. Jika kontennya foto aurat wanita juga. Hanya akan menambah dosa jariyah. Masih banyak artikel bermanfaat lainnya yang ada korelasi nya dengan itu, yang bahasanya lebih halus dan lebih baik.

Maaf kalau ada kata-kata saya yang tidak berkenan. Semoga bisa mengingatkan. Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....