Tuesday, May 15, 2018

Belum

Ada banyak cara Tuhan mengajarkan kita caranya hidup dengan benar. Tapi, kadang kita terlalu sibuk mempertanyakan semuanya tapi jawabannya sudah ada di depan mata. Ada cara yang menghangatkan hati tapi tidak jarang juga dengan cara yang menyakitkan hingga rasanya kita tidak mampu menerimanya. Padahal saat-saat pedih itulah banyak sekali pelajaran yang Tuhan coba ajarkan kepada kita. Tapi, sekali lagi, kita hanya saja terlalu sibuk bertanya. Mengapa harus begini, mengapa harus begitu. Tanpa kita periksa diri, mungkin jawabannya ada di dalam sana.

Pemikiran ini begitu saja muncul setelah mengetahui kabar malam ini. Kurang menyenangkan. Entah karena ekspektasi saya terlalu besar, atau feeling saya yang memang sudah salah dan semesta sudah memberi tahu, tapi kadang ekspektasi dan firasat (in good case) kadang beda tipis. Susah menyangkal ekspektasi tinggi disaat semesta juga kelihatan seperti mendukung, Padahal, firasat adalah bahasa semesta untuk memberitahukan kita sesuatu, bukan ekspektasi. Karena firasat adalah sesuatu yang kita tidak minta, ia datang begitu saja tanpa diminta. Sedangkan ekspektasi, sudah berapa banyak hati yang patah karenanya? 

Kita sering lupa, dari sekian banyak doa manusia yang dilakukan dengan beragam cara dan dengan kepercayaannya masing-masing (DON'T deny it, we're living in a world just the way that is.), ternyata Tuhan punya 3 jawaban. Ya, Tidak, dan Belum. Kadang kita fokus dengan jawaban 'ya' dan 'tidak' padahal ada makna yang lebih besar di balik jawaban 'belum'. 'Belum' artinya hanya soal waktu, dan tidak menutup kemungkinan jawabannya akan lebih baik daripada yang kita bayangkan. Tapi, apapun jawabannya, semua balik lagi ke perspektif masing-masing, akan memandang jawaban itu sebagai apa. Apakah akan memperbesar rasa syukur atau puas, bangga, atau bahkan sombong? Atau apakah akan menjadi motivasi untuk terus berikhtiar atau sebagai jalan buntu?

Malam ini..
Aku fikir ini sebuah jawaban 'belum'
Mungkin Allah punya alasan mengapa belum sekarang, belum saat ini. Yang kalau saya sendiri yang fikirkan semua kemungkinannya, bisa pusing saking banyaknya. Hidup ini serangkaian sebab-akibat yang rancangannya terlalu luas dan besar yang hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu a'lam.


(Ah, sudah lama gak nulis beginian. Mungkin karena saya terlalu sibuk bertanya...)

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....