Monday, September 21, 2020

Ikut Kelas Journaling

Pada hari sabtu kemarin, saya telah mengikuti kelas Journaling dari mbak @radenprisya (saya lupa nama lengkapnya, tapi nama IG nya ini. Hehe..). Beliau adalah salah satu trainer untuk melatih kita bagaimana sih konsep hidup yang mindfullness dan well-being. Salah satu metode yang ia gunakan dalam melakukan pelatihan itu adalah dengan journaling. 

Tapi, sebelumnya saya disclaimer dulu kalau mbak @radenprisya ini bukan psikolog atau apa ya, tapi mungkin beliau lebih gampang kita sebut sebagai perempuan inspiratif yang telah bersedia untuk membagikan ilmu. Nanti kalian bisa googling tentang beliau saja untuk lebih jelasnya dan bisa jalan-jalan ke blog nya.

Hasil dari kelas journaling yang telah saya ikuti adalah ternyata menulis jurnal (bukan jurnal akuntansi yak..) dan menulis diary itu berbeda. Journaling memang bagian dari menulis diary, sama-sama memiliki konsep menuangkan perasaan dan uneg-uneg, atau words you can't say, secrets, atau apapun itu. Tapi, perbedaannya adalah journaling lebih tertata dan terarah karena journaling sendiri punya template. Dan template itu ditentukan oleh penulis nya itu sendiri. Sedangkan menulis diary lebih bebas, tulis apa yang mau ditulis terserah, blas. 

Dari segi tujuan, menulis diary bertujuan untuk melepaskan uneg-uneg, perasaan, dan berekspresi atas segala emosi yang kita rasakan. Sedangkan journaling ternyata memiliki tujuan selain mengeluarkan ekspresi tapi juga untuk tumbuh (growth). Maksudnya adalah dengan kita menulis journaling dengan template yang sudah disusun sedemikian rupa, ditulis dengan konsisten, maka ketika kita membaca kembali tulisan-tulisan itu, ada hikmah yang bisa kita ambil dari sekian lama waktu dan sekian banyak kejadian yang terjadi. Sehingga kita jadi lebih aware dengan diri kita sendiri dan melakukan perubahan atau perbaikan. 

Kita diharapkan jadi bertumbuh menjadi diri yang lebih baik dengan itu. Konsep "lebih aware" inilah yang kelas ini sebut sebagai mindfullness. Kita jadi lebih "hadir", menyadari dan mendengarkan apa yang diri kita rasakan dan pikirkan hari ini, untuk lebih baik menghadapi hari esok dengan masalah-masalah lampau yang masih belum selesai. Live at the present, but never forget the past and moving on to the future.

Saya sangat bersyukur dengan ikut dengan kelas journaling ini. Banyak sekali manfaat yang bisa saya dapatkan dari menulis jurnal, lebih daripada sekedar untuk curhat. Saya jadi punya goals, minimal untuk jangka pendek dulu. Semoga saya bisa konsisten melakukan journaling ini. 

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....