Aku selalu mengira kau terlalu mengekangku dengan berbagai aturan yang selalu tidak aku suka..
Masa muda yang menggoda selalu membuatku ingin bebas..
Tapi, kita memang selalu tidak senama jika bicara tentang kebebasan..
Semua kau lakukan hanya untuk melindungiku dari dunia sebenarnya..
Teruntuk seorang ayah..
Satu dua pendapat kita berlawanan..
Tidak ada ayah yang sempurna..
Tapi, seorang ayah hanya ingin mencintai dengan sempurna..
Selalu mau yang terbaik untuk anak-anaknya..
Hanya saja aku terlalu egois menerima kasih sayang dari hati besarmu itu..
Teruntuk seorang ayah..
Maafkan aku karena pernah sejenak aku melupakan cintamu..
Bodohnya aku karena mencari cinta diluar sana..
Dungunya aku karena mencari cinta dari orang asing..
Yang kutahu semuanya tidak selamanya..
Padahal, cinta sebenar-benarnya cinta sudah ada pada dirimu selama ini..
Teruntuk seorang ayah..
Suatu hari nanti , akan ada lelaki lain dalam hidupku..
Yang akan kau serahkan semua tanggungjawabmu selama ini ,kepadanya..
Lewat ucapan janji yang akan mengguncangkan langit..
Janji yang membuat Arsy-Nya bergetar..
Baktiku memang akan sepenuhnya untuknya kelak..
Tapi, aku akan tetap jadi anak perempuanmu 19 tahun yang lalu..
Aku akan tetap cinta kepadamu, ayah..
Teruntuk seorang ayah..
Surat ini kuakhiri dengan permintaan maafku padamu.
Maaf atas semua kelancanganku..
Maaf atas semua kesalahanku, kekhilafanku..
Maaf atas semua keangkuhan masa mudaku..
Walaupun, dulu kau menerima itu semua dengan perih..
Yang semuanya pasti selalu kau maafkan dan lupakan..
Ucap doa setiap sujudku tidak akan kuakhiri sebelum kusebut namamu, bersama dengan nama ibu..
Terima kasih, ayah..
With Love,
Anak perempuanmu..
No comments:
Post a Comment