Sunday, June 29, 2014

Renungan Hari ke-2: Selamat Datang, Ramadhan.

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka” (HR. Ahmad)

Ada tiga hikmah yang bisa diambil dari sebuah pertanyaan “mengapa Allah masih mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini?”. Pertama, bisa jadi karena kita diberi kesempatan untuk membersihkan tumpukan dosa. Kedua, mungkin karena kita diberi kesempatan untuk menjadikan Ramadhan sebagai momen mempertinggi derajat kita di akhirat kelak. Ketiga, boleh jadi Ramadhan ini justru hanya menjadi kesempatan lain untuk kita terjerumus dalam jurang dosa lebih dalam. Na’udzubillah min dzalik. Tapi, tetaplah optimis bahwa Ramadhan adalah untuk dua kemungkinan pertama tadi. Insya Allah, potensi kemudharatan di Bulan Ramadhan lebih kecil daripada potensi kemaslahatannya.

Ramadhan itu laksana tamu agung yang dikaruniakan Allah untuk seluruh umat muslim. Karena jelas sekali Ramadhan penuh dengan berkah dan kebaikan. Maka, sudah sepantasnya Ramadhan disambut dengan kebahagiaan. Ucapkan tahmid dan syukuri usia karena masih beruntung karena bertemu lagi dengan Ramadhan.

“Seandainya setiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Bulan Ramadhan, maka umatku akan berharap seandainya setahun itu Bulan Ramadhan” (HR. Ibnu Khuzaimah)


Meet with Ramadhan, Syahrush Shiyam. Bulan dimana orang beriman diwajibkan berpuasa dari nafsu yang diumbar tanpa batas, keinginan diatas ambang batas kebutuhan, dan makanan yang menguruskan hati. “Barangsiapa yang berpuasa pada Bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala (kepada Allah), maka akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meet with Ramadhan, Syahrun Najah. Bulan dimana manusia dibebaskan dari azab api neraka
.
Meet with Ramadhan, Syahrul Qur’an. Bulan dimana Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang dapat membedakan yang haq dan yang bathil.

Meet with Ramadhan, Syahrur Rahmah.  Bulan yang penuh dengan rahmat Allah.
“Pada Bulan Ramadhan, umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: Pertama, apabila tiba awal malam Ramadhan, Allah ‘Azza wa Jalla memandang mereka, dan barangsiapa yang dipandang oleh Allah, maka selamanya Allah tidak akan mengazabnya.  Kedua, bau mulut mereka pada sore hari di sisi Allah lebih harum daripada aroma minyak kasturi/misik. Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka setiap siang dan malam hari. Keempat, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan kepada surga-Nya dengan firman: ‘Bersiap-siaplah dan hiasilah dirimu untuk hamba-hambaKu. Kamu sekalian telah dekat dengan saat beristirahat dan keletihan hidup di dunia dan kembali ke kampung-Ku dan rahmat-Ku’. Kelima, apabila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka semua.  Lalu, salah seorang sahabat bertanya, “Apakah itu pada saat Lalilatul Qadar, wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda,”Tidak! Bukankah engkau pernah melihat pekerja yang terus bekerja, ketika mereka beristirahat dari kerjanya, mereka tetap memperoleh gaji?” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, dan Al-Bazzar). Walaupun malam itu bukan malam Lailatul Qadar, pada bulan Ramadhan, Allah tetap melimpahkan lebih banyak rahmat-Nya untuk umat-Nya :')

Meet with Ramadhan, bulan dimana Allah membuka pintu surga dan menutup pintu neraka serta memborgol setan agar hamba-hamba-Nya bisa mengumpulkan amalan dengan lebih mudah. Betapa istimewanya Bulan Ramadhan. Tidak heran jika Ramadhan menjadi bulan istimewa diantara 11 bulan lainnya. Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan yang mampu membentuk ketaqwaan untuk kita dan menjadi jiwa yang sukses mengalahkan nafsu dalam diri. Marhaban Ya Ramadhan. 

(Dari Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....