“Layaknya seorang pengelana bijak, sebelum berangkat
berkelana ia pasti akan mempersiapkan segala bekal yang diperlukan dalam
perjalanannya. Begitu juga dengan seorang muslim, saat ia akan berkelana
melintasi Ramadhan, segala bekal harus dipersiapkan dengan baik”
Seharusnya saya menulis ini kemarin, sebelum hari pertama
Bulan Ramadhan dimulai. Berhubung ini karena renungan pertama tentang bekal
dan notabenenya segala sesuatu yang berhubungan dengan perbekalan adalah hal
pertama yang harus disiapkan sebelum menempuh sebuah perjalanan. Tapi, lebih
baik terlambat saya tuliskan daripada tidak sama sekali. Hehe..
Berbicara tentang perbekalan untuk menjalani Bulan Ramadhan, apa
yang sudah dipersiapkan? Banyak quote bertebaran “Siapkan diri untuk Bulan
Ramadhan” tapi nyatanya kita sendiri masih belum tahu kita harus mempersiapkan
apa. Lalu, untuk apa kita mempersiapkan bekal ini?
Mari kita bicara tentang tujuannya dahulu. Jelas, untuk
berkelana meniti sebuah perjalanan dengan baik, total, lancar serta bebas hambatan, kita butuh
persiapan. Termasuk untuk menjalani hari-hari Bulan Ramadhan. Agar hari-hari di Bulan Ramadhan menjadi penuh akan amal, bukan
malah menambah dosa. Perjalanan ini bisa menjadi nyaman serta penuh kekhusyukan.
Dan akhirnya bisa menjadikan momen Bulan Ramadhan sebagai momen terindah untuk
mendekat kepada Allah. Ah membayangkan saja rasanya sudah indah banget, kan? ^^
Apa yang perlu dipersiapkan?
1. Doa
Ada satu doa yang Rasulullah ajarkan dan
sangat baik untuk diamalkan pada Bulan Rajab dan Sya’ban.
“Allahumma baarik lanaa fi rajaba wa sya’baana,
wa balighnaa ramadhaana”
“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab
dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad dan
Tabrani).
Mengawali dengan berdoa agar Allah
senantiasa mempertemukan kita lagi dengan Ramadhan. Karena kita tidak pernah
tahu sudah seberapa dekat ajal kita. Meskipun Ramadhan telah sampai, tetap saja
detik hidup kita sedikit demi sedikit juga berkurang. Bisa saja kita sudah
bertemu Ramadhan eh tapi hidup kita berhenti di Ramadhan hari ke-15. Dan tidak
sempat lagi bertemu dengan Ramadhan tahun depan.
2. Merancang Agenda
Perlunya merancang agenda biar tahu
langkah-langkah kita selama seharian itu. Jadi, waktu tidak berlalu begitu
saja, sia-sia. Katanya tujuan Ramadhan biar lebih mendekatkan diri kepada
Allah, kan? Bagaimana bisa mencapai tujuan itu kalau prosesnya saja tidak
mengarahkan menuju kesana? Ramadhan sangat singkat, maka ayo kita manfaatkan
dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat penuh akan amalan-amalan berharga. Usahakan
agar tiap detik Ramadhan diisi dengan ketaatan, ilmu bermanfaat, dan
mendekatkan diri kepada Allah. Lebih baik waktu luang diisi dengan membaca buku
bacaan, membaca Al-Qur’an, dan aktivitas lainnya yang membuat akal kita
menampung informasi dan ilmu-ilmu baru.
3. Tobat
Selanjutnya, mari kita bersihkan diri dari
dosa sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Agar dosa tidak menjadi hijab antara kita dan Allah, sehingga akan menyulitkan proses pendekatan kita kepada Allah. Sering introspeksi diri, merenung tentang
apa saja yang kita telah lakukan, dosa apa saja yang sudah dilakukan, sekecil
apapun dosa itu, ayo kita bersihkan dengan sholat tobat dan beristighfar.
Karena tidak ada dosa kecil jika terus-menerus dilakukan, dan tidak ada dosa besar
jika senantiasa ditobati dan disesali. Selain itu, coba cek lagi kedalam diri
masing-masing, masih adakah dosa kita terhadap sesama. Adakah orang lain yang
sudah kita sakiti hatinya dengan perbuatan dan lisan kita sendiri. Untuk
memastikan kita juga bersih dari dosa terhadap sesama, baiknya saling
bermaaf-maafan sebelum Ramadhan datang. Memang tidak ada dalil khususnya tapi
ada baiknya kalau selain kita bersih dari dosa kepada Allah, juga bersih dari
dosa kepada teman-teman kita.
Semoga dengan melakukan persiapan diatas,
kita bisa mengoptimalkan detik demi detik Bulan Ramadhan dengan baik, padat
amal, serta memasuki Bulan Ramadhan dengan hati jernih. Sudah siapkah kamu?
(Referensi: Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)
(Referensi: Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)
gw harus tobat!
ReplyDelete