Wednesday, October 7, 2020

Day 7: The Truman Show

The Truman Show adalah salah satu film favorit dan yang paling menakjubkan. It does not have special effects, or action scene. Film ini gak punya adegan yang heboh, mewah atau gimana. But, it simply teach about something for the audiences.


Film ini bergenre drama yang menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Truman, yang sepanjang hidupnya ternyata adalah sebuah acara reality show. Tapi, si Truman ini tidak tahu kalau seluruh kejadian dalam hidupnya adalah sekumpulan rekayasa belaka. Yang diatur sedemikian rupa sesuai naskah dari seorang sutradara. Kota tempat dia tinggal adalah sebuah studio raksasa yang dibuat senyata mungkin. Lengkap dengan laut dan langitnya.

Termasuk orang-orang yang berada di sekitar Truman. Istrinya, sahabatnya, bahkan penjual koran yang berjualan di dekat kantornya adalah para aktor dan aktris yang dibayar. Persis sebuah sinetron atau reality show. Satu-satunya yang asli di cerita itu adalah orang tuanya dan Truman itu sendiri. Sisanya hanya kepalsuan semata. 

Bayangkan kalau kamu dari bangun tidur, mandi, berangkat kantor, sampai tidur lagi. Dari siang sampai malam disorot kamera. Tanpa kamu tahu kalau ternyata ada kamera dan kehidupan mu di tonton banyak orang di seluruh belahan dunia. Tidak heran kalau di klimaks cerita, Truman diceritakan semakin penasaran dan mempertanyakan hidupnya selama ini. 

Pada akhirnya, isi kepala seorang Truman adalah hal yang tidak dapat diprediksi oleh si sutradara. Ga peduli sudah sesempurna bagaimana ia mengatur dan menyusun kehidupan Truman sejak kecil. Sutradara lupa kalau walaupun ia bisa mengatur segalanya, tapi dia tidak bisa mengatur Truman. Apa yang dibenak dan dipikirkannya adalah masih milik Truman. Dan Truman memutuskan untuk berhenti mengikuti dunia sempurnanya.

Film ini seperti mengingatkan saya dan dunia ini. Sebagai umat yang beragama, saya percaya kalau kehidupan kita adalah seperti film The Truman Show ini. Kita selalu diawasi. Setiap gerak-gerik kita selalu "dinonton" oleh Tuhan dan para malaikatnya. Orang-orang yang hadir di kehidupan kita, ya bukan langsung hadir begitu saja. Tapi, dihadirkan dengan tujuannya masing-masing. Semuanya sudah ditetapkan. Ada yang bisa berubah dan ada yang sudah mutlak. Apa yang membedakan kita dengan pion catur adalah akal dan akhlak kita. Bagaimana kita menghadapi dan menjalani kehidupan kita adalah menjadi pembeda antar satu manusia dan manusia lain.


"We Accept The Reality Of The World With Which We're Presented. It's As Simple As That."

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....