Dua Puluh..
Umur yang masih muda. Dengan segala sisa-sisa kelabilan dan ketidaktahuan akan apa-apa di dunia dari masa remaja selama 6 tahun yang lalu (Well, saya anggap masa remaja mulai dari usia 14 tahun. Is it allright?) yang masih melekat. Dan sudah cukup untuk waktu 19 tahun yang sia-sia dan semoga selalu bisa lebih baik lagi dari yang lalu. Maksudku yah, bukannya karena hari ini adalah ulang tahun makanya saya berharap untuk bisa lebih baik lagi. Karena pada nyatanya, seorang muslim sebaiknya selalu punya keinginan dan usaha untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Pertanyaannya, how better am i?
Dua Puluh..
Melihat kebelakang sejenak, seperti biasa sudah banyak hal yang terjadi lagi selama setahun hingga hari ini umur sudah bertambah lagi. Skenario tidak terkira. Jatuh bangun membangun keistiqomahan iman dijalanNya selalu terjadi, sejak memutuskan berhijrah. Keputusan yang awalnya sulit, banyak ujian didalamnya. Tapi, justru ujian itu membuat iman menjadi terasa manis. Akan membuktikan seberapa kuat dan konsistennya iman kita. Pertanyannya, how strong is mine?
Dua Puluh..
Hidayah. Keluarga luar biasa. Teman-teman luar biasa pula. Lingkungan hidup yang kondusif. Pendidikan. Kesehatan. Rezki yang cukup. Pemahaman. Segala cerita masa lalu yang nilai ilmunya bertahan hingga sekarang. I've never stopped saying thank you for this amazing life that Allah has given. I have never and i hope, i won't. Insya Allah. Allah baik sekali. Selalu memberikan hal-hal yang menurut orang lain, mungkin masih sepele, tapi bagi saya, besar sekali artinya. Segala yang dari Allah adalah nikmat. Semua yang dimiliki sekarang karena semata-mata kebaikan Allah untuk mengamanahkan kepada saya. Karena saya tidak pernah benar-benar memiliki apapun. Pertanyaannya, how grateful am i?
Dua Puluh..
Terlepas dari segala kebahagiaan dan rasa syukur karena umur bertambah, saya ingat ada sesuatu yang penting pula. Umur bertambah, tapi disisi lain, umur didunia ini juga berkurang. Bukannya mau menakuti atau apa, tapi kita semua akan menemui ajal juga, kan? Bukan sesuatu yang tabu lagi untuk dibicarakan. Angka umur saya boleh bertambah, tapi saya juga selangkah lebih maju menuju ajal. Entah kapan dan dimana ajal itu menemui. Pertanyaannya, how ready am i?
No comments:
Post a Comment