Tuesday, July 1, 2014

Renungan Hari ke-4: The Miracle of Fasting

“Berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat” (HR. Ibnu Al-Sunni dan Abu Nu’aim)

Mungkin kita belum pernah mau mempelajari kenapa berpuasa itu menyehatkan. Tidak hanya puasa saja, mengenai amalan-amalan lainnya kita juga sebenarnya masih belum memahami kenapa kita diperintahkan untuk melakukan sebuah amalan. Walaupun perintah Allah maupun sunnah Rasulullah itu pasti benar, tapi dengan kita lebih tahu tentang makna dan manfaat ibadah yang diperintahkan Allah kepada kita, Insya Allah akan semakin menguatkan dan memantapkan untuk menjalani ibadah tersebut.Sudah ada penelitian yang dilakukan umat manusia untuk membuktikan bahwa puasa itu menyehatkan fisik, psikis, sosial dan spiritual.


Dari segi kesehatan fisik, puasa memiliki manfaat. Dalam keadaan normal, tubuh memperoleh energi dari makanan. Ketika kita berpuasa dan tidak ada asupan makanan yang masuk, sumber energi akan dibakar sampai habis. Setelah cadangan glukosa habis, energi akan diperoleh dari glikogen dalam darah. Setelah kandungan glikogen dalam darah berkurang, otak akan menginformasikan bahwa tubuh sedang lapar dan kita harus segera makan. Karena otak juga tahu bahwa kita sedang puasa, maka dia akan merespons dengan menghidupkan autolisis. Autolisis sebagai suatu sistem automatisasi dalam tubuh yang berfungsi memformat ulang tubuh menuju kondisi yang ideal. Ia akan mencari database mengenai rancangan dasar manusia guna mengetahui bagaimana kondisi ideal sebuah tubuh manusia. Ia akan menghampiri sel-sel liar lalu mengubahnya menjadi asam amino dan laktat menjadi gula. Bila sel-sel liar telah habis, ia akan membakar lemak menjadi keton. Keton adalah sejenis produk sampingan dari metabolisme lemak juga.  Dengan demikian, autolysis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan tumor serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun. Jadi, tidak perlu diet ketat buat menurunkan berat badan, cukup dengan berpuasa saja. Kalau makan setelah berpuasa biasa saja, jangan dilebih-lebihkan tapi jangan juga malah dikurangi. Karena tubuh kita sudah tahu secara otomatis seberapa banyak makanan yang kita butuhkan untuk sumber energy setiap hari. Kalau sudah puasa terus mau diet lagi, nanti malah sakit dan ibadahnya gak all-out lagi dong J

Dari segi psikis, puasa mengajarkan kita bagaimana cara kita mengendalikan emosi dengan cerdas. Ketika puasa, kita tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan emosi negative, seperti marah, iri, sombong, galau (*eh) dan berbagai penyakit hati lainnya. Karena ternyata emosi negative itu sangat menguras energy. Pernah kan lagi galau banget, eh akhirnya tertidur karena merasa kecapekan sendiri. Iya atau iya? Hahaha J

Itu sebabnya ketika berpuasa, kita diperintahkan untuk menyebarkan emosi positif, senyum kepada orang lain, dan membantu sesama, ber-positive thinking dan ber-positive feeling. Hehe.

Dari segi sosial, puasa membantu kita untuk membentuk rasa empati. Dengan puasa, Allah mengajarkan kita untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain sebagai sesama manusia. Betapa menyedihkannya bahwa pada kenyataannya masih banyak saudara-saudara seiman yang hidupnya masih kurang beruntung.

Dari segi spiritual, puasa membuat kita yakin akan kebesaran Allah. Yakin dengan makna setiap perintah-Nya. Bahwa selalu ada rahasia dahsyat yang tidak pernah ada habisnya untuk digali.

(Dari Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....