“Berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat” (HR. Ibnu
Al-Sunni dan Abu Nu’aim)
Mungkin kita belum pernah mau mempelajari kenapa berpuasa
itu menyehatkan. Tidak hanya puasa saja, mengenai amalan-amalan lainnya kita
juga sebenarnya masih belum memahami kenapa kita diperintahkan untuk melakukan
sebuah amalan. Walaupun perintah Allah maupun sunnah Rasulullah itu pasti
benar, tapi dengan kita lebih tahu tentang makna dan manfaat ibadah yang
diperintahkan Allah kepada kita, Insya Allah akan semakin menguatkan dan
memantapkan untuk menjalani ibadah tersebut.Sudah ada penelitian yang
dilakukan umat manusia untuk membuktikan bahwa puasa itu menyehatkan fisik,
psikis, sosial dan spiritual.
Dari segi kesehatan fisik, puasa memiliki manfaat. Dalam
keadaan normal, tubuh memperoleh energi dari makanan. Ketika kita berpuasa dan
tidak ada asupan makanan yang masuk, sumber energi akan dibakar sampai habis.
Setelah cadangan glukosa habis, energi akan diperoleh dari glikogen dalam
darah. Setelah kandungan glikogen dalam darah berkurang, otak akan
menginformasikan bahwa tubuh sedang lapar dan kita harus segera makan. Karena
otak juga tahu bahwa kita sedang puasa, maka dia akan merespons dengan
menghidupkan autolisis. Autolisis sebagai
suatu sistem automatisasi dalam tubuh yang berfungsi memformat ulang tubuh
menuju kondisi yang ideal. Ia akan mencari database mengenai rancangan dasar
manusia guna mengetahui bagaimana kondisi ideal sebuah tubuh manusia. Ia akan
menghampiri sel-sel liar lalu mengubahnya menjadi asam amino dan laktat menjadi
gula. Bila sel-sel liar telah habis, ia akan membakar lemak menjadi keton.
Keton adalah sejenis produk sampingan dari metabolisme lemak juga. Dengan demikian, autolysis akan menghilangkan
sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan tumor serta timbunan lemak yang sering
menjadi sarang zat beracun. Jadi, tidak perlu diet ketat buat menurunkan berat
badan, cukup dengan berpuasa saja. Kalau makan setelah berpuasa biasa saja,
jangan dilebih-lebihkan tapi jangan juga malah dikurangi. Karena tubuh kita
sudah tahu secara otomatis seberapa banyak makanan yang kita butuhkan untuk
sumber energy setiap hari. Kalau sudah puasa terus mau diet lagi, nanti malah
sakit dan ibadahnya gak all-out lagi dong J
Dari segi psikis, puasa mengajarkan kita bagaimana cara kita
mengendalikan emosi dengan cerdas. Ketika puasa, kita tidak diperbolehkan untuk
mengeluarkan emosi negative, seperti marah, iri, sombong, galau (*eh) dan
berbagai penyakit hati lainnya. Karena ternyata emosi negative itu sangat
menguras energy. Pernah kan lagi galau banget, eh akhirnya tertidur karena merasa
kecapekan sendiri. Iya atau iya? Hahaha J
Itu sebabnya ketika berpuasa, kita diperintahkan untuk
menyebarkan emosi positif, senyum kepada orang lain, dan membantu sesama, ber-positive
thinking dan ber-positive feeling. Hehe.
Dari segi sosial, puasa membantu kita untuk membentuk rasa
empati. Dengan puasa, Allah mengajarkan kita untuk memahami perasaan dan
pikiran orang lain sebagai sesama manusia. Betapa menyedihkannya bahwa pada
kenyataannya masih banyak saudara-saudara seiman yang hidupnya masih kurang
beruntung.
Dari segi spiritual, puasa membuat kita yakin akan kebesaran
Allah. Yakin dengan makna setiap perintah-Nya. Bahwa selalu ada rahasia dahsyat
yang tidak pernah ada habisnya untuk digali.
(Dari Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)
(Dari Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)
No comments:
Post a Comment