Es krim ini mulai mencair. Mungkin karena tadi aku lupa masukkan di kulkas.
Tapi, tak apalah, mencair pun ia tetap namanya es krim. Rasanya juga masih
sama.
Bukan masalah es krim ini enak maka lantas aku tetap memakannya
walaupun ia mencair,
yang membuat es krim ini berharga.
Tapi, karena ada kebaikanmu di dalam sana.
Mungkin karena merasa kebaikan ini tulus
makanya es krim ini terus melekat dipikiranku.
Dan aku mereda.
Entahlah. Tapi, mengapa?
Maka, kupandangi lagi es krim ini.
Mencari tanya dan jawabannya sekaligus disana.
Berharap rasionalitasku tetap bekerja saat ini.
No comments:
Post a Comment