Sunday, July 6, 2014

Renungan Hari ke-9: Getaran Syahadat

Islam selalu memberikan jalan bagi umatnya, dalam melakukan segala aktivitas melalui berbagai cara yang unik. Sepertinya masing-masing syariatnya tidak berhubungan tetapi  setelah diperdalam, kita pun akan semakin mengerti tentang indahnya agama kita. Semuanya saling terkait satu sama lain. Lima panduan, lima pedoman. Berbicara tentang pedoman, kita punya 5 poin yang terbentuk sebagai lima rukun islam. Rukun islam inilah yang menjadi pedoman bagaimana cara untuk mengimplementasikan keislaman kita dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu dengan Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Tapi, dari kelima ini, syahadat menjadi poin terpenting dalam Islam. Karena jika baik syahadatnya, memaknai nya dengan baik, maka insya Allah, keempat rukun lainnya dapat dilakukan dengan baik pula.

Sejatinya, syahadat adalah perjanjian kita dengan Allah. Dalam Al-Qur’an telah Allah beritahukan bahwa sebelum seorang manusia dilahirkan, sudah ada perjanjian antara roh manusia dan Allah. Roh ditanya,”Alatsu birabbikum? (Bukankah Aku ini Rabbmu?), Roh menjawab,”Balaa syahidnaa” (Ya benar, kami bersaksi)


“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhdapa jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi” (QS. Al-A’raf (7): 172)


Mari kita renungi kembali syahadat kita. Sudahkah syahadat yang kita ucapkan benar-benar jujur? Mari kita yakini bahwa Dia-lah yang paling penting, yang utama, paling kita cintai, ujung dari segala tujuan hidup. Jadikan getaran syahadat sebagai panduan kita melaksanakan tugas sebagai anggota masyarakat dan abdi bangsa. Jika ada tugas yang menuntut kita untuk melakukan dosa, ingatlah syahadatmu. Lebih takut mana melanggar larangan Allah atau resiko kerja yang paling-paling dipecat? Jika ada peluang korupsi, cobalah ingat siapa tuhanmu: uang atau Allah? Jika timbul niat untuk zalim, ingatlah syahadatmu. Begitu seterusnya.

(Dari Buku "Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku" oleh Ahmad Rifa'i Rif'an)

No comments:

Post a Comment

Day 10: Your Bestfriend

Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....