“Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Seorang sahabat
bertanya Rasulullah menjawab “Yang paling baik mengingat mati kemudian yang
paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut. Itulah orang yang paling
cerdas” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
Hidup gak hanya didunia. Setelah kematian, kita semua akan
memasuki kehidupan lain yang jauh berbeda dengan kehidupan dunia, yaitu
kehidupan akhirat. Semua amal hanya bisa dikerjakan didunia, sedang
“evaluasinya” dilakukan di akhirat. Pokoknya kalau di hidup dunia sebenarnya
buat cari bekal kehidupan selanjutya. Cuma sebagai tempat singgah, untuk
melanjutkan perjalanan selanjutnya yang lebih panjang, yang lebih abadi.
Dari sini, kita bisa pahami apa yang Rasulullah katakana
mengenai orang mukmin yang paling cerdas tadi. Bahwasanya, orang cerdas gak
akan menyia-nyiakan waktu untuk hal yang gak ada gunanya dan hanya sibuk
memikirkan hari esok.
Rasul mengibaratkan kita semua sebagai musafir yang sedang
mampir minum. Ya namanya saja mampir, tidak mungkin akan tinggal selama
berhari-hari, kan? Ini belum dibandingkan dengan akhirat. Kalau dibandingkan
dengan akhirat, hidup di dunia ini ibarat 1,5 jam saja di kehidupan akhirat.
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu seperti seribu tahun
menurut perhitunganmu” (QS. Al-Hajj: 4-7)
“Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka
menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah
kepada orang-orang yang menghitung”. Allah berfirman,”Kamu tidak tinggal (di
bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui” (QS.
Al-Mukminun: 112-114)
Karena waktu di dunia ini terbatas, mau tidak mau, bisa atau
tidak bisa, kita harus memaksimalkan penggunaannya. Seperti kita menyelam,
dengan keterbatasan tenaga dan oksigen yang kita punya, kita harus menentukan
spot mana saja yang perlu kita selami untuk melihat terumbu karang dan
ikan-ikan paling indah. Hidup kita kurang lebih kayak gitu. Kita mesti punya
tujuan dan cepat-cepat menyiapkan perbekalan. Kalau tidak, bukannya malah menyelam,
tapi kita malah tenggelam. Bukannya malah meraih kebahagiaan akhirat, malah
kena semprot malaikat.
(Dari buku "Open Your Heart, Follow Your Prophet" oleh @teladanrasul)
No comments:
Post a Comment