Monday, December 29, 2014
Tentang Hujan.
Saturday, December 27, 2014
Aku tidak tahu apa lagi yang tetap menahanku disini.
Apa yang aku tahu adalah gravitasi ku bukan disini.
Bahagia ku bukan disini.
Aku bahkan tahu gravitasi ini tidak ingin menahanku lagi.
Bahkan tahu kalau dia ingin lupa untuk menarikku kembali ke tanah.
Dan biarkan aku saja melayang tanpa jatuh ke bumi.
Rasanya seperti tidak diinginkan.
Langit tidak membiarkan mu terbang.
Dan bumi juga tidak membiarkanmu mendarat.
Kau tahu ini lebih parah daripada kau jatuh berdebam saja.
Menubruk tanah, menghantam dengan kerasnya.
Daripada tidak kemana-mana.
Tidak ke atas atau ke bawah.
Karena aku tahu tidak ada lagi yang menahanku disini.
Thursday, December 11, 2014
Sunday, December 7, 2014
Get To Me
Got a full moon rising
And you know this is the time I get a little bit lonely
And I can't fight it, I can't hide it.
Don't know where you are,
But I want you just like lightning
Shooting straight out of the sky,
Come and strike me with your light igniting
Yeah, igniting.
Gotta get to me, gotta get to me
You gotta spread your wings and start flying.
Like a drop of rain, gotta find the way
Don't hit the brakes, just come and crash through my horizon.
Bring back the air, I need to breathe, baby
You gotta get to me.
The bottle is empty
And I'm dancing in the shadow of a memory.
Yeah, call me crazy
But I still got this schoolgirl's dream.
You're gonna show up and kiss me,
Pull me in, hold me tight, love me and carry me away
Like there's no more tomorrows and no more yesterdays.
Gotta get to me, gotta get to me
You gotta spread your wings and start flying.
Like a drop of rain, gotta find the way
Don't hit the brakes, just come and crash through my horizon.
Bring back the air, I need to breathe, baby
You gotta get to me.
Gotta get to me, gotta get to me
You gotta spread your wings and start flying.
Like a drop of rain, gotta find the way
Don't hit the brakes, just come and crash through my horizon.
Bring back the air, I need to breathe, baby
And get to me.
Get to me, get to me, yeah
You gotta get to me.
The night is hot,
Got a full moon rising...
Saturday, December 6, 2014
Langit semakin terang. Matahari mulai terbit. Sepertinya saya harus memberi sedikit apresiasi untuk kedua mata saya yang kemarin hanya melihat warna hijaunya rerumputan, menggantinya dengan pemandangan padatnya kota Jakarta dari jendela kamar lantai 7 hotel tempat saya menginap. Mungkin beberapa hari kemudian saya akan mulai merindukan pemandangan rerumputan dan hutan itu.
Lagi-lagi televisi kamar ini menayangkan Disney Channel. Akhirnya saya bisa menonton TV. Tidur dengan santai, nyaman dan hangat. Makan makanan apapun yang saya mau. Bisa mandi dengan bersih. Lho? Memangnya kemarin tidak bisa? Saya baru saja selesai melaksanakan kegiatan diklat selama 10 hari, dalam rangka memenuhi tugas kantor pusat instansi tempat saya bekerja. Dan saya..tidak bisa melakukan hal-hal yang tadi. Saya hanya hidup "seadanya" selama 10 hari. Nanti saja di tulisan lain saya akan tuliskan dengan lengkap. Saya hanya terlalu lelah untuk bisa menulis tentang itu sekarang. Saya masih dalam keadaan setengah percaya dan sadar kalau sekarang saya sudah pulang. Hehe..
Terlalu banyak hal yang terjadi. Seperti biasa, untuk instansi kami, kegiatan diklat seperti ini seperti ajang reuni yang terjadi accidentally. Tidak direncanakan. Tidak dibicarakan, tau-tau sudah ada surat pemanggilan mengikuti diklat. Bertemu lagi dengan orang lama dan orang baru. Mengenal teman-teman baru. Mengenal ilmu baru. Setelah selesai, kembali lagi meninggalkan sesuatu disini. Begitu seterusnya, dan akan selalu berulang.
10 hari meninggalkan cerita. Meninggalkan kenangan. Meninggalkan rekam tawa dan muram. Meninggalkan cerita pertemanan masing-masing orang, yang baru akan dimulai. Dan selama 10 hari pula saya tahu..ada sesuatu yang belum terselesaikan.
Tuesday, October 28, 2014
Saturday, October 25, 2014
My Deep Thoughts About What Had Happened Lately
Mana Lebih Dulu: Berdoa Atau Bersyukur?
Sunday, October 19, 2014
Uzlah: Sunyi Dalam Keramaian, Ramai Dalam Kesunyian.
Thursday, September 25, 2014
Kangen Lagi.
Sunday, September 14, 2014
And here i am doing my favorite thing before i sleep. Headphone and music's on. Safe and Sound. Listening my deep breathe only. Staring at the wall. Thinking about few things. It's been months and still counting. And until today, whatever i have been through because of you. Problems, kindness, sadness, and happyness. I am still me hoping you are always safe in God's protection.
Tuesday, September 9, 2014
Sunday, September 7, 2014
Saturday, September 6, 2014
Monday, September 1, 2014
Perempuan Blazer Coklat
Saturday, August 23, 2014
Thursday, August 21, 2014
Sesederhana Main Basket dan Dua Remaja Istimewa.
Beberapa hari belakangan ini tulisan rada galau. Emang sih akhir-akhir ini saya agak sedih. Ada masalah. Yah biasalah, gak ada hidup yang baik-baik saja. Tapi, ternyata saya gak hanya merasa sedih, tapi juga lupa.
Pagi ini mencengangkan diri saya sendiri. Lagi-lagi terfikir apakah hari ini akan menjadi hari yang berat. Apakah hari ini akan menjadi hari dengan kekhawatiran yang sama. Langkah pertama keluar dari pagar rumah, tiba-tiba diperlihatkan saya dengan sebuah pemandangan menyadarkan. Ada dua orang remaja menderita down-syndrome. Sepertinya mereka saudara. Lengkap dengan berpakaian seragam sekolah. Memang didekat rumah nenek saya ini, ada sekolah luar biasa. Hanya saja saya tidak pernah tahu dimana letaknya dan saya pikir sekolah itu sudah berhenti.
Mereka itu tertawa. Bercanda di jalanan. Berangkat ke sekolah sama seperti orang lain. Seakan gak ada masalah apapun. Padahal mereka gak sama seperti orang lain. Mereka istimewa, berbeda.Tapi, mereka tuh kelihatan baik-baik saja. Saya langsung merasa tolol.
Bego banget malah. Udah dikasih segini banyak nikmat, ada orang-orang baik terdekat yang bisa saya sayang sepenuh hati, dan harusnya saya fokus dengan mereka. Lalu, karena seibrit masalah gara-gara orang gak dikenal aja langsung ciut. Trus, dengan ada masalah secuil ini saya jadi galau habis-habisan? Saya harus kalah sama orang lain yang saya tidak kenal gitu? It is just completely ridiculuous.
Saya harusnya sadar, masalah ini gak sebanding dengan apa yang Tuhan sudah kasih. "Orang" ini gak berhak apa-apa untuk membuat saya tidak fokus dengan apa yang sudah saya bangun. Dan saya sudah, dan selalu bisa melewati situasi seperti ini. Trus, kenapa sekarang berbeda?
Saya lupa kalau sebelum masalah ini datang, saya sudah punya apa yang gue butuhkan. Tuhan sudah kasih semuanya. Mungkin saya lupa bersyukur lagi. Dan dengan masalah itu, melalui "orang" itu, jadi reminder buat saya sendiri. Ini ujian.
Hadapi. Terima. Maafkan. Lalu, ikhlaskan. Saya harusnya seperti itu.
(Ditulis sambil sarapan dan mengingat betapa sederhananya bahagia itu selama kita menginginkannya. Sesederhana sore kemarin dan pagi ini)
Wednesday, August 20, 2014
Buat saya, film MIKA selalu punya pesan moral sendiri. Tiap kali saya nonton atau bahkan sekedar ingat-ingat lagi tentang filmnya, saya seperti diingatkan lagi tentang kesempurnaan.
Saya gak sempurna. Sangat tidak sempurna. Dan karena itu, orang-orang bisa datang dan pergi. Karena saya gak punya kesempurnaan itu untuk menahan mereka disini. Saya memang gak tau apa-apa. Cuma bisa berusaha yang terbaik sebisa saya untuk mempertahankan. Dan tanpa kehendak mereka sendiri juga, saya sama sekali gak bisa.
Tetaplah seperti ini, hati..
Sungguh, bahagialah..
Cerialah seperti kau sebelum khawatir ini datang..
Jadilah pelangi seperti dirimu sebelum mendung ini tiba..
Sejenak saja..
Atau tak bisakah kau menjadi sama seperti sore ini?
Yang bisa sesederhana itu kau bahagia.
Aku sungguh rindu dirimu yang itu, hati.
Tuesday, August 19, 2014
Sunday, August 17, 2014
Karena Satu Kata, Rusak Semua Momennya.
Mungkin itu sebabnya, sesekali perempuan butuh bicara. Jangan kode muluu deh kayaknya. Karena kode kadang tidak berhasil untuk kita berkomunikasi. Karena laki-laki terlalu tuli dan tidak peka dengan bahasa kode. Gak tau, terserah mau kode semaphore kek, kode morse, atau apalah itu, laki-laki jarang ada yang mengerti. And most of them are like that. Always. Mungkin ini ada keterkaitan juga dengan ego. Itu sebabnya, komunikasi sering jadi akar permasalahan antara laki-laki dan perempuan.
Tapi, ada juga lho ternyata yang kita ngomong sudah to do point banget, tapi tetap aja gak ngerti. Ada. Jelas gitu aja gak ngerti apalagi kalau dikodein. Itu gimana ceritanya *facepalm* Wkwk~
(Terinspirasi dengan momen malam ini. Rusak.)
"O"
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudera terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada
Ajarkan aku,
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
Bangun dari ilusi namun tak memilih untuk pergi
Tunggu aku,
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.
(Dari buku "Akar" Supernova oleh Dewi Lestari)
Tuesday, August 12, 2014
Photos.
I looked back my photo album on my instagram account. It is filled with photos of my beloved people. And i am so grateful that i have them stay around me, that i can love..
Monday, August 11, 2014
Kangen Odit.
I really can't explain how i miss Odit so much. I've not talked to him for a week. And i miss when he's angry at me. Lol.
Emang bener kata orang, kita bakal tahu kita sayang sama seseorang setelah dia pergi, gak ada di dekat kita. Gue sama Adit layaknya kakak-adik pada umumnya. Eits, bukan kakak-adik ketemu gede ya, tapi saudara kandung. Saudara beneran. Hehe.
Kita marahan, baikan, diem-dieman, trus kompakan. Tiap pagi gue paling sering kena omelan dia gara-gara gue telat bangun. Telat mandi dan segala macem. Gue bener-bener kangen dimarahin adek sendiri.
Gue mungkin belum jadi kakak yang baik buat dia. Terakhir kali ketemu dia aja gue cuma bisa kasih dia buku TOEFL sama buku Fisika Dasar. Gak kece plus gak seru banget kan? It doesn't sound fun for a farewell gift. Soalnya menurut gue, dua hal itu penting buat dia. Mengingat karena dia bakal tes kemampuan dasar gitu, dan salah satu mata pelajaran yang diujikan bahasa inggris dan fisika. Jadi, gue gak terlalu jahat amat kan kasih dia buku tebal dan membosankan macem begituan? Heu..
Dan sekarang tinggal si Bungsu ini adek gue yang masih disini. Tahun depan dia bakal kuliah juga. Entah itu di sekitaran Makassar aja atau diluar Makassar. Dengan tau dua kenyataan kalau kedua adek gue udah kuliah dan (akan) kuliah, gue merasa lebih tua aja. Ternyata waktu cepat banget berlalu. Time flies so quickly.
Saturday, August 9, 2014
Jilboobs Terkenal Karena Kita.
Baru buka home facebook lagi dan saya kaget. Yup, apalagi kalau bukan karena artikel tentang Jilboobs. Scroll terus, baca belasan artikelnya dari sumber yang berbeda pula. Kembali ada perpecahan terjadi disana.
So sad knowing about this. Tapi, mari kita lihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Pertama, mari kita lihat dari hal yang lebih fundamental dari semuanya. Hukum menutup aurat.
Cek lagi (An-NÅ«r):31 - Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka..."
Referensi dari Alqur'an langsung, jelas hukumnya wajib. Hematnya, jilbab itu menutupi. Dan disebut menutupi karena tidak melekukkan bagian tubuh lainnya.
Selanjutnya, harus saya akui, berkerudung tapi memakai kaos ketat itu memang kurang tepat. Karena pada dasarnya jilbab untuk melindungi. Singkatnya, kalau lekuk tubuh tetap terlihat jelas, apanya yang harus dilindungi lagi?
Memang itu bagian dari proses, saya pun awalnya juga seperti itu sampai akhirnya pakai jilbab syar'i. Proses, bukan berarti jalan ditempat disitu saja. Tetap berusaha memperbaiki tiap langkah, itulah proses. Terus belajar. Biar prosesnya maju. Tidak diam ditempat begitu saja.
Lebih penting lagi, ayo kita sama-sama lihat diri masing-masing. Lihat apakah kita memang sudah lebih baik daripada orang lain. Rasanya agak miris ketika tahu ada page Jilboobs community. Dan akan sangat miris lagi kalau adminnya ternyata seorang muslim.
Jika kita memang peduli, apakah tidak lebih baik kalau menasehati langsung secara personal dengan orangnya? Tidak perlu lah membuat page seperti itu. Apalagi turut meng-like atau mem-posting foto saudari mu disitu. Saya rasa orang-orang yang sudah mempopulerkan dan membuat istilah rese' itu menyebalkan juga.
Dan sadarkah kita bahwa orang-orang yang turut meng-klik tombol "share" juga ikut menyebarkan fitnah karena menyebarkan foto milik perempuan2 yang diupload di artikel tersebut? Sadar gak kalau kita juga turut menjelekkan mereka karena foto mereka juga tersebar yaa karena kita juga. Tanpa sengaja, kita juga bikin mereka jelek juga, membuka aib mereka, didepan orang lain. Fikirkan lagi deh.
"Tapi, kita kan juga cuma mau bikin mereka sadar" | Tujuanmu baik, tapi caramu salah. Nasehati teman mu langsung. Dari hati ke hati. Itu cara yang lebih efektif dan tepat. Dari istilah saja sudah mesum dan kasar begitu, bagaimana nasehatnya mau didengar?
Berhenti menyebarkan artikel tentang jilboobs. Jika kontennya foto aurat wanita juga. Hanya akan menambah dosa jariyah. Masih banyak artikel bermanfaat lainnya yang ada korelasi nya dengan itu, yang bahasanya lebih halus dan lebih baik.
Maaf kalau ada kata-kata saya yang tidak berkenan. Semoga bisa mengingatkan. Wallahu a'lam.
Hidup Seperti Anak SMA.
Tidak. Ini bukan lagi sebuah cerita tentang masa SMA. Tidak ada lagi diri yang semerta-merta mengambil keputusan seenak jidat. Atau, diri yang berlarut dalam kepekatan dunianya sendiri. Atau diri yang egois dan serakah tentang keelokan dunianya saja. Sudah tidak ada lagi hal-hal mudah disini.
Dewasalah. Berfikirlah. Tegaslah. Tidak usah jauh kepada orang lain, tegas dengan dirimu sendiri. Apa dan siapa yang kau inginkan dalam hidupmu. Dewasalah. Segala sesuatu akan selalu menjadi rumit daripada dirimu sendiri. Umur kita bertambah, pola fikir kita berubah. Begitu juga dengan keinginan kita. Kita akan semakin serakah seiring dengan bertambahnya tiap detik kita. Tapi, bijaklah. Pilihlah dengan tegas. Atau dewasa bahkan akan merusakmu. Bukan mengubahmu lebih baik.
Hidup kita tidak semudah hidup anak SMA lagi. Hura-hura, tanpa tekanan. Terbang tanpa pilihan. Tidak. Kau punya hidup. Kau punya keluarga. And you will have your own family. Kau akan selalu punya pilihan. Dan pilihan itulah yang menentukan kau akan hidup seperti apa.
Mereguk cemburu,
Tersedak sakitnya.
Racun membakar didalam sana.
Termegap-megap bernafas.
Logika berlari.
Amarah menguasai.
Bersama sakit ia menjalar.
Sendiri ia seorang manusia merasa.
Menelan untuk dirinya sendiri.
Tumpah bulir air matanya.
Mengalirkan perih.
Bersama ikhlas batinnya.
Raganya bergetar.
Tidak berdaya akan apapun.
Tidak dunia, tidak juga dirinya
Menahan sesuatu yang lebih besar dari dia didalam sana.
Hati-nya.
Ego-nya.
Rasa-nya.
Dan merelakan sesuatu yang lebih kuasa darinya....
Hatimu.
Egomu.
Hidupmu.
Sunday, July 27, 2014
Can't Sleep.
Detik-detik terakhir menuju hari raya. Suara kembang api dan petasan bersahutan diluar sana. Semua orang dirumah ini sudah terlelap. Dan seperti biasa, saya belum bisa tidur.
Sayup-sayup suara takbir dari beberapa mesjid, masih bergema diluar sana. Hati siapa yang tidak bergetar mendengarnya. Tiga puluh hari Bulan Ramadhan terasa berlalu begitu cepat. Manusia bahkan mungkin tidak tahu harus bersedih karena kepergian Ramadhan ataukah harus berbahagia karena Hari Raya Idul Fitri. Mungkin juga harus merasa keduanya.
Sejenak doa-doa pun disebut dalam hati. Banyak doa yang rasanya ingin sekali dibiarkan melangit malam ini, bersama gema takbir. Semoga diri ini bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan. Bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Semoga Allah melindungi keluarga saya. Semoga Allah melindungi teman dan kerabat diluar sana. Semoga Allah melindungimu. Hanya sebuah doa yang tidak muluk untuk malam ini.
Aamiin..
Wednesday, July 16, 2014
Note For This Morning
Catatan pagi ini:
Semoga Allah memberkahi orang yang lembut hatinya, saking baiknya bahkan sangat sedih melihat seekor katak mati pagi ini.
Dan..
Semoga Allah mengampuni orang yang egois hatinya, saking buruknya bahkan tanpa merasa bersalah lewat di atas jalanan yang belum sepenuhnya selesai. Semennya masih basah. Padahal, banyak orang yang terjaga hanya untuk membangun jalan tersebut, untuk kepentingan umum.
Aamiin..
Monday, July 14, 2014
Es Krim
Email Tahun 2013
Sunday, July 13, 2014
Renungan Hari ke-16: Haruskah Hati Menciptakan Jarak?
Satu Bingkai.
Kerudung orangenya berkibar tertiup hembusan angin. Rintik hujan mulai turun. Langkahnya cepat seperti biasa. Waktu berbuka puasa sudah dekat. Alunan A Thousand Year kembali mengalun di telinganya. Dengan sedikit terburu-buru, ia naik mobil angkutan umum yang sudah mulai menjauh lagi.
Ini hari yang melelahkan untuknya. Entah kepada siapa lagi ia harus mengadu kecuali dengan hatinya sendiri. Tidak, bukannya ia tidak mempunyai orang-orang disekitarnya yang rela mendengarkan keluh kesahnya. Hanya saja, kadang seseorang butuh waktu untuk dirinya sendiri. Mungkin sekedar berbincang sebentar dengan Tuhan yang ada dalam hatinya. Lagipula ini hanya lelah, bukan sekarat. Bukan masalah.
Sesekali perempuan itu memeriksa telepon selularnya. Sekedar melihat, sudah jam berapa sekarang. Deg..seperti ada denyutan kecil di kalbunya setiap melihat wallpaper di layar handphone-nya.
Entah apa yang menggerakan perempuan itu untuk memilih foto tersebut. Bagaimana bisa ia sekarang bisa berada satu bingkai dengan orang yang sebelumnya dia tidak pernah berfikir, bahkan hanya untuk mengharapkannya saja rasanya dirinya tidak pantas? Dia, dengan segala sempurnanya. Dan perempuan itu, dengan segala kekurangannya.
Terlihat canggung perempuan itu di foto itu. Ah, mungkin ini hanya satu kesempatan kecil dari Tuhan. Agar dia sejenak bisa merasakan rasanya berdiri di sampingnya, bukan hanya dibelakangnya. Memandangi punggungnya diam-diam setiap dia berjalan. Tidak hanya mengaguminya dari jauh, tapi dari jarak sedekat ini. Dalam satu bingkai.
Saturday, July 12, 2014
Renungan Hari ke-15: Bulan Ramadhan, Bulan Sabar
Renungan Hari ke-14: Barangsiapa Yang Bertawakal Kepada Allah, Dia Akan Mencukupinya
Renungan Hari ke-13: Hidup Itu Pilihan
Renungan Hari ke-12: Haruskah Menunggu Batu Yang Dilemparkan?
Thursday, July 10, 2014
Note For Us.
Alunan A Thousand Year versi Boyce Avenue memenuhi malam larut ini. Semoga lagu ini bisa meninabobokan aku, membuatku tidur walau hanya sebentar. Aneh karena malam ini mataku tidak mau terpejam padahal seharian ini rasanya melelahkan sekali.
Kupandangi langit-langit kamarku dan entah sudah berapa kali lagu ini dimainkan. Dan aku masih tidak bisa terlelap.
Seribu tahun. Aku belum tahu apa yang akan aku lakukan jika aku benar-benar bisa melewati seribu tahun kehidupanku. Tapi, apakah memang rasanya akan menyenangkan hidup disini selama itu? Sayang sekali ini bukan film Twilight, yang kehidupan tokohnya berjalan sempurna. Ini hidup, dan hidup itu dinamis. Bergerak naik-turun.
Seribu tahun. Mungkin akan terasa sangat lama jika seandainya aku harus menunggu seribu tahun untuk sesuatu. Tapi, jika itu adalah waktu yang terbaik pada saat tahun ke seribu, maka disitulah ia akan terjadi. Segala sesuatu yang terbaik tidak akan salah atau disesali kelak. Dan waktu terbaik itu hanya akan datang pada orang-orang yang siap.
Kita akan telusuri setapak jalan ini. Kita ikuti saja alur cerita hidup kita ini. Kita berjalan, kita tumbuh. Perlahan saja. Biar kita tidak merusak akhir ceritanya.
Maka, aku akan bersiap. Aku akan bersabar. Walau seandainya, itu membutuhkan waktu seribu tahun.
Wednesday, July 9, 2014
Note for Gaza.
Tuesday, July 8, 2014
Renungan Hari ke-11: Jemaah Facebookiyah
Renungan Hari ke-10: Cerdas Menghadapi Kaum Peminta
Monday, July 7, 2014
Di gelap ini..
Diri menahan pilu serta malu karena telah lupa
Rasanya sudah terlalu lama
Kaki ini telah pergi melanglang buana
Gelap yang ini..
Bulir-bulir air mata basahi sajadah
Getar memohon ampun ucap bibir ini
Adakah Tuhan maafkan aku yang salah?
Gelap yang ini..
Biarkan gelap ini tenggelamkanku
Agar bisa ku peluk Nuur yang ku cari
Agar Tuhan bisa beri aku cahaya-Nya, memelukku.
Sunday, July 6, 2014
Note for Someone
Kalau ada yang berbuat tidak baik dibelakang kita, itu masalah dia.
Yang jadi masalah, kalau kita ikutan seperti itu.
Gak apa-apa kalau dia mau berbuat buruk apa saja dibelakang sana, asal jangan kita yang berbuat seperti itu.
Kita cuma bisa berdoa agar dijauhkan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat, maupun yang tidak terlihat.
Keep calm and let Allah do the rest.
(Inspired by my deep-conversation with Sri couple days ago. Hmm Sri has taught me a lot of things)
Renungan Hari ke-9: Getaran Syahadat
Saturday, July 5, 2014
Renungan Hari ke-8: Lu'lu'ul Maknun
Friday, July 4, 2014
Renungan Hari ke-7: ‘Abidu Haramain
Thursday, July 3, 2014
Renungan Hari ke-6: Hidup Itu Singkat, Kawan.
Wednesday, July 2, 2014
Renungan Hari ke-5: Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk
Tuesday, July 1, 2014
Renungan Hari ke-4: The Miracle of Fasting
Monday, June 30, 2014
Note For Someone
And i still can't figure it out why this could happened.
It is fine.
Glad to know what we are right now.
In the very first beginning, i know this won't be easy as i thought.
I am too afraid for letting myself go for a new beginning
And there're too many things that you didn't know, could be problems someday.
But, now i am ready fighting for it, as long as i can.
As long as we both want it.
(Just typing some words. Sorry, I just can't help myself to not write something tonight)
Indomie Selera Kita
Renungan Hari ke-3: Izrail Bilang, Ini Ramadhan Terakhirku.
Sunday, June 29, 2014
Renungan Hari ke-2: Selamat Datang, Ramadhan.
Renungan Hari ke-1: Sudah Siapkah Kamu?
Satu Tulisan, Untuk Satu Hari, Untuk Bulan Ramadhan.
Note For Someone.
Please, do not act, say or behave, something like there's problem between both of us when actually there's not. It is hurt for me who completely didn't understand anything what you are thinking.
Please, if you have something to say, say it out loud in front of me. I am not the one, who can understand what it is in your mind, like God always do. I am sorry if i wasn't that perfect as you wish. Or perfect as anyone else. But as your information, i am just human. Completely imperfect. You are free to choose leaving or staying, if you no longer can't accept my imperfection.
Sorry for being rude and saying this.
MIKA
Saturday, June 28, 2014
I’m telling you
I softly whisper
Tonight tonight
You are my angel
— Aku katakan padamu —
— Aku berbisik pelan —
— Malam ini… malam ini —
— Kau malaikatku —
Aishiteru yo
Futari wa hitotsu ni
Tonight… tonight…
I just say…
— Aku mencintaimu —
— Berdua menjadi satu —
— Malam ini… Malam ini —
— Aku hanya bilang… —
Thursday, June 26, 2014
Kenapa Ya?
Ada 10 pertanyaan yang lagi gue fikirin selama gue..hmm..kurang lebih sudah sejam bengong di mall menunggu bapak sama ibuk. Sebelumnya maaf yaa kalau ada yang tersinggung. Ini benar-benar murni hasil observasi langsung disini. So, here they are..
1. Kenapa kalau cewek lagi ngobrol, pasti ribut banget? | eh gak juga..cowok juga ding.
2. Kenapa kalau cowok lagi ngobrol, suka bilang "bro.." di tiap akhir kalimatnya? "Begini lho, bro..", "mau kemana, bro?", "eh cewek yang itu cantik, bro.." | pusing gak sih dengerin nya?
3. Kenapa donat j.co itu enak banget? Mereka pake resep apa ya sampai orang rela antri kayak ada sembako?
4. Kenapa anak remaja jaman sekarang, masih senang lempar poni? Kalau poni nya ganggu, mas/mbak, jepit aja bisa kaliik. Atau rambutnya disir rapi. Atau sekalian gak usah pake poni juga bisa.
5. Kenapa ya orang yang pacaran lagi jalan berduaan, jalannya pelan trus jalan ditengah lagi? Jalannya dipinggir kek. Rasanya serba salah aja kalau lagi jalan dibelakang mereka ("._.)
6. Kenapa ya cowok suka pake baju kaos berkerah V? Ntar masuk angin lho, mas..
7. Kenapa ya cewek suka pake hotpants ke mall? Ntar masuk.angin lho, mbak..
8. Kenapa ya gue masih (baru saja) lihat ibu-ibu sekitar umur 50an, pake baju yang gak ada lengannya? Ntar masuk angin lho, mbak..eh salah..mbah..*salim*
9. Kenapa ya kita sekarang lebih sering ngobrol dengan gadget daripada dengan manusia? Apa kita sudah sebodoh ini dibajak sama teknologi? *ngaca* *sigh*
10. Kenapa ya belakangan ini gue suka nulis tulisan yang gak jelas gini? Bingung juga sih.
P.s: kalau ada yang mau jawab pertanyaan diatas atau protes mungkin, atau yang mau mengklarifikasi, komen aja tuh dibawah. Tapi, kalau gak bisa, yaudahlah yaa. Mungkin kamu terlalu normal. Maaf lho. Eh atau gue yang..ahsudahlah.
Sunday, June 1, 2014
I don't even know myself at all
I thought I would be happy by now
The more I try to push it
I realize – gotta let go of control
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
So let it happen
It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing
Every night I try my best to dream
Tomorrow makes it better
Then I wake up to the cold reality
And not a thing is changed
But it will happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing
It's just a spark
But it's enough to keep me going
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing
And the salt in my wounds isn't burning anymore than it used to
It's not that I don't feel the pain, it's just I'm not afraid of hurting anymore
And the blood in these veins isn't pumping any less than it ever has
And that's the hope I have, the only thing I know that's keeping me alive
Alive
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
Gotta let it happen
It's just a spark
But it's enough to keep me going
(So if I let go of control now, I can be strong)
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing
It's just a spark
But it's enough to keep me going
(So if I keep my eyes closed, with the blind hope)
And when it's dark out, no one's around
It keeps glowing
(Last Hope - Paramore)
Thursday, May 29, 2014
The Liebster Award
1. Post award ke blog kamu
3. Share 11 hal tentang kamu
4. Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepada kamu
5. Pilih 11 blogger lainnya dan kasih mereka 11 pertanyaan yang kamu mau
Day 10: Your Bestfriend
Di bangku SD, sahabat saya ada dua orang. Mereka adalah teman sekelas dan teman satu mobil jemputan. Kami bahkan tidak tahu apa itu sahabat....
-
I don't even know myself at all I thought I would be happy by now The more I try to push it I realize – gotta let go of control ...
-
Ada 10 pertanyaan yang lagi gue fikirin selama gue..hmm..kurang lebih sudah sejam bengong di mall menunggu bapak sama ibuk. Sebelumnya maaf ...
-
It's hard letting go I'm finally at peace but it feels wrong Slow I'm getting up My hands and feet are weaker than before ...